LP Ma’arif Jawa Tengah, Unicef dan IAINU Dukung Pendidikan Inklusi di Perguruan Tinggi

0
1351

 

Pembahasan terkait pendidikan inklusi di perguruan tinggi.

KEBUMEN, Suaranahdliyin.com – LP. Ma’arif NU Jawa Tengah bekerja sama dengan Unicef dan IAINU Kebumen, menggagas pendidikan inklusi di perguruan tinggi. Hal itu terwujud dalam dialog interaktif di IAINU Kebumen, Ahad (17/3/2019).

Acara tersebut dihadiri Ketua LP Ma’arif NU Jateng, R. Andi Irawan M.Ag. dan jajarannya, perwakilan Unicef, Rektor IAINU Kebumen Dr. Imam Satibi M.Pd., serta sivitas akademika IAINU Kebumen.

Koordinator implementasi MoU LP. Ma’arif dan Unicef, Sahidin, berharap agar perguruan tinggi turut aktif menyukseskan pendidikan inklusi. “Mudah-mudahan IAINU Kebumen menjadi perguruan tinggi yang bermanfaat bagi masyarakat Kebumen, dan menjadi tujuan masyarakat untuk memasukkan anak-anaknya ke sini,” katanya.

Dia mengemukakan, kerja sama LP. Ma’arif dengan Unicef sudah dimulai 2014, menginjakkan kakinya di Kebumen dengan inklusi. “Tahun 2013 sudah di sini meningkatkan mutu madrasah dengan AusAid. Menjadi sasaran karena tingkat akreditasinya rendah. Peningkatannya luar biasa, 89 % terakreditasi A, selebihnya mendapatkan B,” ujarnya.

Di akhir kerjasama itu, ada suplemen program terkait program inklusi dengan sasarannya adalah MI Sidomulyo. “Setelah program inklusi selesai, dinilai sangat berhasil. Dari 11 provinsi yang ada di Indonesia dianggap paling berhasil, sehingga dilirik oleh Unicef,” lanjutnya.

Untuk tahap pertama adalah meningkatkan kapasitas guru dalam rangka pendidikan inklusi di madrasah. Selanjutnya yaitu capacity building. Unicef berharap LP. Ma’arif menginisiasi untuk masuk ke perguruan tinggi di Jawa Tengah di kabupaten sasaran inklusi. “Ini juga hasil kerja kerasnya rektor yang melakukan untuk pendekatan dengan Unicef. Di Unicef ada Bu Anisah, asal Kebumen,” paparnya.

Rektor IAINU Kebumen, Dr. Imam Satibi M.Pd, mengatakan, IAINU adalah bagian aset NU, yang tidak lepas dari hal-hal berkaitan dengan NU. “Selamat datang dan mohon bimbingan,” pintanya.

Baginya, kebutuhan inklusi adalah panggilan agama, keberpihakan pada masyarakat yang terpinggirkan, dan ini adalah bagian dari SDG’s yang mendorong pendidikan inklusi. “Saya menginginkan Kebumen ikut dalam program inklusi, termasuk peningkatan akreditasi. Terkait inklusi, kita sudah banyak bersinergi. MI Sidomulyo adalah bagian dari IAINU Kebumen. Jangan sampai putus asa dalam pengembangan inklusi. IAINU sudah menggelar workshop seperti program inklusi dan PGMI. Saya ingin Kemenag membuka program inklusi,” tuturnya.

Ketua LP Ma’arif NU Jateng, R. Andi Irawan M.Ag., mengutarakan, pendidikan inklusi berangkat dari keprihatinan, dan realitanya hingga kini masih banyak yang belum mengenal. Padahal sebagian masyarakat belum mendapatkan hak-haknya, terutama pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

‘’Unicef memiliki perhatian terhadap pendidikan inklusi. Kalau bicara regulasi, sebenarnya sudah cukup bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang demokratis, berkeadilan dan tidak diskriminatif,” ungkapnya. (huda, ibda/ adb, ros, rid, gie)

Comments