SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah menggelar pameran kartun internasional tentang literasi media. Rencananya pameran ini akan digelar pada 6 Mei mendatang di Kota Semarang.
Ketua KPID Jawa Tengah, Budi Setyo Purnomo, mengatakan, pameran yang mengusung tema “Bijak Memilih Tayangan Televisi dan Siaran Radio”, ini merupakan rangkaian peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-85 di Jawa Tengah, yang puncaknya dilangsungkan pada 11 Mei.
“Ini adalah kali pertama sosialisasi literasi media menggandeng seniman kartun dunia,” kata Budi Setyo Purnomo di Kota Semarang, Jumat (20/4/2018).
Dia mengemukakan, sosialisasi literasi media adalah bagian dari keprihatinan KPID Jawa Tengah atas praktik dunia penyiaran, yang masih banyak isi siarannya tidak mendidik dan tidak baik tersaji di lembaga penyiaran.
‘’Di sisi lain, saat ini adalah era internet. Internet sebagai bagian penting konvergensi media, juga memberi dorongan negatif, jika tidak bijak dan cerdas memanfaatkanya,” lanjutnya menambahkan.
Dikemukakan olehnya, dampak masifnya internet antara lain penyiaran tidak saja ada pada ranah free to air saja, tapi sudah merambah streaming. ‘’Kami berharap, lewat ide-ide kreatif kartunis, akan muncul kritik segar bagaimana masyarakat harus cerdas bermedia,’’ paparnya.
Lewat karya kartun itu juga, Budi berharap publik lebih tersentuh jiwanya. Melalui kartun ini juga diharapkan para pengelola lembaga penyiaran lebih peka terhadap realitas sosial, jangan hanya mengejar rating semata.
Ketua panitia Harsiarnas ke-85 Jawa Tengah, Sonakha Yuda Laksono, mengatakan, panitia telah mengirimkan undangan partisipasi kepada ratusan kartunis dari berbagai negara. Penerimaan karya dibuka sejak 19 April 2018 hingga 2 Mei 2018 melalui email: kpidjateng@yahoo.com.
‘’Melalui kartun, pesan literasi media lebih mudah tersampaikan dan menarik minat masyarakat. Dengan literasi media, masyarakat akan semakin paham bahwa mereka bisa mengambil bagian dalam pengawasan media, dan menjadi filter bagi keluarga dan masyarakat,’’ tuturnya. (adb/ ros)