KUDUS,Suaranahdliyin.com – Memberikan pendidikan bagi semua anak seharusnya tidak dibedakan. Semua anak memiliki potensi yang sama besar dan harus dibimbing sesuai kemampuannya.
Hal itu mengemuka dalam seminar bertajuk “Ibu Cerdas Untuk Generasi Emas : Memenuhi Kebutuhan Anak yang Berbeda” di Aula Mubarok Food, Jumat (22/12/17).
Hadir sebagai pembicara Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kudus, dr. Abdul Hakam, M.Si.Med, Sp.A, Pemilik Rumah Belajar Anak (RBA), Vienna Widayani, S.Psi dan Pengurus Wilayah LKKNU Jawa Tengah, Laila Jauharoh, S.Ag.
Menurut Laila, anak harus dibimbing sebagai sesuai zamannya tanpa membedakan antara satu dengan yang lainnya. Ia mengacu pada teori Howard yang selalu melihat perilaku anak dari sisi positifnya.
“Baik itu dikatakan disabilitas ataupun normal masing-masing anak memiliki sisi positif yang harus diperhatikan,” katanya.
Sementara itu, dr. Abdul Hakam mengatakan anak berkebutuhan khusus bisa jadi memiliki kelebihan luar biasa. Untuk mengembangkan itu, salah satunya dengan cara memberikan terapi dan perhatian yang lebih serius dari semua pihak.
“Anak berkebutuhan khusus biasanya memiliki potensi luar biasa melebihi anak normal,” katanya.
Sebenarnya, imbuh Hakam, problem kita terhadap anak itu terkadang salah memberikan nutrisi. Menurutnya kebanyakan orang tua kurang sabar melatih makan anak dan memberikan nutrisi pada anak. Contoh yang sering ada ialah memaksa bayi sebelum delapan bulan untuk makan nasi. Padahal mereka hanya butuh lemak untuk mengembangkan kinerja otaknya.
“Contoh lain, yang harusnya anak itu membutuhkan waktu makan sekitar 30 menit, kita memaksanya jadi 10 menit. Itu tidak baik bagi pencernaan anak,” ujar Hakam.
Sementara itu, Ketua PC Fatayat NU Kudus, Miftahurrohmah, menyampaikan kegiatan ini penting untuk mengedukasi ibu-ibu muda agar mau mendidik anak-anak dengan sungguh-sungguh. Setiap tahunnya PC Fatayat diusahakan selalu mengadakan kegiatan yang mendorong upaya perhatian pada anak sebagai generasi penerus bangsa.
“Harapannya juga agar kita tidak lagi mendiskriminasi anak, antara yang berkebutuhan khusus atau normal. Semua anak itu anugerah yang harus kita jaga,” ungkapnya.
Kegiatan ini digelar oleh Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Kudus dalam rangka memperingati Hari Ibu, 22 Desember. Ratusan peserta hadir dengan antusias baik dari dalam maupun luar kota. (rid)