KUDUS, Suaranahdliyin.com – Salah satu tokoh Kudus yang sangat dihormati oleh masyarakat adalah Alm. KH. Turaichan Adjhuri. Satu kiai yang dikenal sebagai ahli ilmu falak.
Mbah Tur -demikian sang kiai biasa disapa- adalah teladan bagi masyarakat. Peninggalan penting bagi masyarakat yang sangat dikenal, yaitu Almanak Menara Kudus, dan tradisi pengajian dialogis setiap Ramadan pada masanya.
”Saat ini diteruskan oleh pengurus Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) menjadi pengajian dialogis darusan umum,” terang Kiai Chirzil Ala, cucu Mbah Tur.
Pada masanya, Mbah Tur sering menggelar kajian kitab bagi masyarakat, setiap malam Ahad dan malam Rabu. ”Saat ini yang meneruskan kajian kitab untuk masyarakat, Bapak (KH. Choirozyad TA – Red),” terangnya.
Selain itu, Mbah Tur juga dikenal memiliki petuah-petuah penting, yang bisa menjadi teladan bagi masyarakat. Beberapa pesan kehidupan itu, yakni ‘aja gampang kepincut, aja gumunan, dan kabeh perkoro kudu ditimbang nganggo mizanusy syar’i.
”Pengertiannya, jangan mudah tergoda dengan apa yang ada di dunia. Jangan mudah mudah terkagum-kagum dengan hal-hal baru. Dan segala perbuatan harus berdasarkan syariat,’’ jelasnya.
Pesan kehidupan lain Mbah Tur yang perlu menjadi teladan adalah, ‘’Berjalanlah di jalan yang benar meski yang melakukan sedikit. Serta jangan melalui jalur yang salah, meskipun banyak yang melakukannya,” terangnya saat ditemui Suaranahdliyin.com di madrasan Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus. (ros)