KUDUS,Suaranahdliyin.com – Pertunjukan seni dan diskusi yang diselenggarakan rutin Forum Apresiasi seni dan Budaya Kudus (FASBuk) pada bulan April ini di Auditorium Universitas Muria Kudus, Jum’at (20/4/2018) menampilkan Tari GusJiGang dari Airta Dance. Dengan iringan gamelan jawa, tidak kurang dari 50 penari menampilkan kreasi tari yang mengangkat tema GusJiGang.
Pelatih Airta Dance Tania Artpriend Novadella mengatakan tari GusJiGang ini menggambarkan kehidupan masyarakat kudus yang memiliki sikap bagus akhlaknya, semangat mengaji dan pintar berdagang. Tari ini dimaksudkan, masyarakat Kudus supaya tetap mengingat dan menjaga warisan falsafah GusJiGang.
“Tari ini mengisahkan sisi kehidupan masyarakat kudus yang semakiin sejahtera karena kreatifitas dan inovasi yang dikembangkan melalui ide dan gagasan dalam menciptakan karya,”terangnya.
Ketua Panitia Arfin AM menjelaskan FASBuK selalu menggelar acara sastra dan seni budaya secara rutin tiap bulan sekali. Berbagai bentuk pertunjungan yang meliputi Apresiasi sastra, Sarasehan Budaya, Pertunjukan Musik, Tari dan Pementasan Drama/Teater selalu digelar di berbagai tempat kantong-kantong Budaya di Kudus.
“Bulan april ini sengaja menghadirkan Tari Gusjigang dari Airta Dance,”ujarnya.
Melalui pertunjukan rutin ini, ia mengajak kepada seluruh masyarakat untuk melestarikan budaya lokal. Sebab, kebudayaan lokal pada era sekarang mulai dikesampingkan oleh masyarakat.
”Kalau bisa kita terus melestarikan kebudayaan lokal, supaya para seniman itu ranah sastra seni budaya bisa berkembang dan tidak mati,” sambung dia.
Usai pertunjukan Tari GusJiGang, acara ditutup dengan dialog interaktif bersama para penampil dan narasumber Endang TS seorang pencipta Tari Kretek dari kota Kudus.(adb).