KUDUS, Suaranahdliyin.com – Keindahan busana yang sesuai dengan prinsip-prinsip keislaman berkumpul dalam Pagelaran Halal Fashion 2023 di Auditorium UNUSA Surabaya pada Jum’at (20/10), yang mengusung tema “Moslem Vintage”.
Suasana apik terasa, yang memadukan antara nuansa tradisional dengan nuansa modern, sehingga menciptakan harmoni luar biasa dalam dunia fashion yang halal.
Acara tersebut terselenggara kerja sama antara PW Fatayat NU DIY, UNU Yogyakarta dan Yayasan Duta Santri Nasional. Momentum ini menampilkan karya-karya indah dari sebanyak 12 desainer pemula. Semua karya memiliki ciri khas unik masing-masing, menjadikan setiap koleksi busana berbeda dan menawan.
Salah satu desainer, Rania Nurul Rizkia, misalnya, menciptakan gaun dengan kombinasi warna putih yang lembut, menggunakan kain eco printing dengan motif aneka flora. Rania berbicara tentang pentingnya santri zaman kini tidak hanya mahir mengaji, juga memahami bagaimana membawakan diri secara islami dalam berbusana. Busana buatannya, menjadi contoh bagaimana gaya dapat berkongsi dengan nilai-nilai agama.
“Santri harus bisa menempatkan diri dalam berbusana untuk tiap-tiap acara, karena zaman sekarang yang dinilai pertama kali oleh orang bukan seberapa pintar kamu mengaji, tapi seberapa rajin kamu berbusana,” katanya.
Ketua Halal Fashion 2023, Latifah, mengutarakan, acara ini bertujuan untuk memamerkan karya busana para santri kepada masyarakat luas. Selain itu, sebagai upaya mempromosikan kecantikan dan mode yang syar’i.
“Kami berharap Halal Fashion ini bisa menjadikan orang-orang paham bahwa berbusana anggun dan tetap syar’i itu sangat mungkin,” ujarnya. (rls/ ros, adb, rid)