Begini Nasihat Gus Baha kepada Eks-Napiter

0
1416
Gus Baha ceramah di depan eks Napi teroris

REMBANG, Suaranahdliyin.com – Rais Syuriah PBNU KH. Muhammad Bahaudin Nur Salim (Gus Baha) berkesempatan ceramah di hadapan eks narapidana terorisme (napiter). Sebanyak 90 napiter bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Kadensus 88 itu sowan ke Pondok LP3IA, Narukan, Rembang, Rabu (16/03/22).

Pada kesempatan itu, Gus Baha banyak memberi nasihat tentang kemudahan Islam. Gus Baha juga mengingatkan agar kita bisa menyifati Allah dengan keseharian yang sederhana.

“Allah itu siapa? Yaitu yang memberi kamu makan ketika lapar. Jadi untuk syukur itu jangan menunggu hal yang besar, sulit, istri cantik dan sebagainya, itu sombong sekali kalau sampai begitu,” jelas Gus Baha.

Jadi betapa mudahnya Islam, lanjut Gus Baha, sehingga kita jangan sampai kita merasa tidak nyaman. Gus Baha kemudian memaparkan ayat-ayat yang berisi tentang kehidupan yang rileks.

Salah satu Eks-Napiter asal Poso, Sulawesi, yakni Imran, menanyakan bagaimana cara untuk lebih mencintai negara mengingat mereka pernah menganggap negara ini thoghut.

Gus Baha menjawab pertanyaan itu dengan ilustrasi sederhana tentang bertetangga. Setiap orang memiliki potensi baik dan buruk. Keduanya harus dilihat secara seimbang. Menurut Gus Baha, soal peperangan yang dilakukan Nabi itu karena mereka ketika mau ibadah dihalangi.

“Artinya, kalau di Indonesia kita mau ibadah tidak dihalangi, mau pengajian tidak dihalangi, sebenarnya tidak ada masalah. Kenapa kita ingat yang jelek, padahal ada sisi yang baik,” jelas Gus Baha.

Puluhan eks napi teroris antusias mengikuti ceramah Gus Baha

Lebih lanjut, Gus Baha juga memberikan ilustrasi lain. “Misalnya, anda benci sama orang karena anda anggap thoghut. Jangan-jangan Allah punya rencana akan menerima taubatnya. Atau Allah punya rencana akan lahir dari orang itu keturunan orang Islam yang sholeh,” papar Gus Baha.

Makanya Nabi menolak, ketika ditawari oleh malaikat agar dihancurkan musuhnya. Nabi menjawab tidak, bisa saja sekarang dia kafir anak turunnya jadi Islam. “Dan betul, Abu Jahal punya anak Ikrima, Abu Lahab punya anak Darroh, Walid itu musuh besarnya Nabi, punya anak Kholid,” ujarnya.

Selanjutnya, Gus Baha meminta agar seluruhnya memiliki harapan untuk semakin baik, damai dan kondusif. Ia juga mengutip makalah Imam Zabidi dalam kitabnya Idhaf, bahwa hakikatnya semua manusia itu berkeinginan baik.

“Kata Allah Ta’ala : saya pertama menciptakan manusia itu khunafa’, orang yang berkeinginan baik. Baru karena digoda syaitan jadi ingin macam-macam,” jelas Gus Baha.

“Makanya, preman kaya apa kalau ada orang kecelakaan dihadapannya pikiran pertama itu pasti menolong, itu normal. Soal ada pikiran ngambil HPnya itu nol koma sekian persen,” imbuhnya mengakhiri.(rid,syim/adb)

Comments