Oleh: H. Muhtamat SH.
Hari Santri Nasional (HSN), menjadi momentum tidak sekadar sebagai sarana evaluasi atas kiprah dan perannya selama ini, sekaligus untuk meningkatkan kualitas diri santri.
Minimal, ada tiga aspek penting yang mesti diperhatikan para santri dalam upaya peningkatan kualitas diri itu.
Pertama, ikhlas. Ikhlas mesti menjadi landasan santri dalam beraktivitas dan bekerja. Dan ini, terkait dengan habl min Allah dan habl min al-nas. Ikhlas juga harus menjadi landasan kita dalam mendekatkan diri kepada Allah dan berpartisipasi dalam membangun negara ini.
Kedua, sabar. Sabar ini meliputi banyak hal. Baik itu dalam menerima dan menjalankan apa yang diperintahkan Allah serta menjauhi larangan-Nya.
Ketiga, tahu diri. Maknanya yaitu, bahwa manusia senantiasa membutuhkan Sang Khaliq sebagai makhluknya, sekaligus membutuhkan manusia lain untuk berinteraksi sebagai makhluk sosial.
Pada giliran selanjutnya, di manapun dan sebagai apapun, ada satu hal yang mesti selalu diingat, bahwa manusia yang baik adalah yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk lain. Khairu al-nas anfa’uhum li al-nas.
Dengan demikian, Hari Santri Nasional (HSN) yang kita peringati sejak 2015 lalu setiap 22 Oktober, semoga senantiasa menjadikan kita warga negara Indonesia, khususnya para santri, untuk memberikan yang terbaik bagi Negara Pancasila ini.
Selamat Hari Santri Nasional!!!
*) H. Muhtamat SH.,
Penulis adalah alumnus Fakultas Hukum Universitas Muria Kudus (UMK), Caleg DPRD Kudus 2019 Partai Nasdem Dapil Jati – Kota