
SOLO, Suaranahdliyin.com – Benteng Vastenburg yang hari-hari biasa sunyi mendadak ramai, Jumat (24/6/2022) malam kemarin. Gemerlap lampu dan alunan doa serta salawat menggema dengan syahdu dari tempat itu.
Ribuan orang berkumpul jadi satu. Tua muda bahkan anak-anak duduk lesehan beralaskan plastik dan koran. Mereka dengan khusyuk mengikuti Tahlilan Bung Karno (Ir Soekarno, Presiden I RI). Acara digelar untuk memeringati Haul ke-52 Presiden I Republik Indonesia (RI) tersebut.
Acara diawali dengan tahlilan dan doa bersama yang dipimpin KH Abdul Karim (Gus Karim), guru mengaji Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga pengasuh pondok pesantren Al-Qur’aniy Az-Zayadiyy Laweyan, Solo. Setelah itu, ribuan massa bersalawat bersama dipimpin oleh Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf.
“Sudah lama sekali menanti acara semacam ini, alhamdulillah malam ini bisa kembali salawatan. Ini spesial, karena tidak hanya salawatan, namun juga kita hadir untuk mendoakan sekaligus mengenang jasa-jasa Bung Karno, sang proklamator bangsa yang sudah meninggalkan kita,” kata Ajeng, 29, salah satu peserta.
Menurut Ajeng, jasa Bung Karno sangatlah besar bagi Negeri ini. Meski ia lahir saat Soekarno sudah wafat, namun jasa-jasa Soekarno begitu dirasakannya.
“Berkat jasa-jasa beliau dan para pahlawan bangsa, Indonesia menjadi negara merdeka yang kita nikmati sampai saat ini. Sebagai generasi penerus bangsa, kita tidak boleh sampai melupakan jasa mereka,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Supriyadi, 42, Syechermania asal Demak. Ia yang mendengar ada acara tahlilan dan salawatan Bung Karno langsung datang ke Solo untuk mengikuti.
“Saya dengar dari saudara-saudara di Solo, bahwa ada haul Bung Karno. Ya saya datang untuk ikut mendoakan sekaligus mengenang jasa-jasa beliau. Sang proklamator, pahlawan bangsa yang jasanya tak terkira. Beliau adalah Bapak pendiri bangsa,” paparnya.
Di sela-sela salawat, Habib Syech mengutarakan, salawatan ini digelar untuk memeringati kebesaran dan perjuangan Soekarno. Ia berpesan agar semua generasi bangsa meneladani perjuangan Soekarno dan para pahlawan Indonesia.
“Mudah-mudahan kita semua dapat meneruskan perjuangan beliau. Dan kita semua berdoa, insyaallah Indonesia aman, indonesia selamat,” tutur Habib Syech.
Habib Syech juga mengatakan sudah lama merindukan acara salawatan bersama seperti ini. Sebab sudah lama, ia tidak menggelar Jateng Bersalawat, sebuah acara salawatan yang digelar rutin bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

“Malam ini mestinya Pak Ganjar datang, tapi karena masih perjalanan dari Jakarta, sehingga beliau belum ada di tengah-tengah kita. Sebenarnya kita semua rindu. Mari kita doakan beliau sehat, termasuk para pemimpin kita di sini, ada pak Wali Kota Solo, Bapak Polisi, TNI dan lainnya. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan mendapat berkah dan kita semua selamat,” ujarnya.
Acara Tahlilan Bung Karno tak hanya diramaikan oleh masyarakat Solo. Banyak pengunjung rela datang dari berbagai daerah seperti Demak, Semarang, Wonogiri, Blora dan daerah lain untuk mengikuti acara itu. (rls/ ros, adb, rid)