Sosialisasi MOPDIK, Gus Rozin: Pengenalan NU Harus Ngenomi

0
39
Ketua PWNU Jawa Tengah KH. Abdul Ghafarrozin

SEMARANG,Suaranahdliyin.com – Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah KH. Abdul Ghaffar Rozin (Gus Rozin) menyebut bahwa pengenalan Nahdlatul Ulama (NU), Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, dan IPNU-IPPNU harus ngenomi, dan sesuai usai anak-anak muda sekarang.

Hal itu diungkapkan Gus Rozin dalam Sosialisasi Majalah Ma’arif NU Jateng yang digelar Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah dan PW IPNU-IPPNU Jawa Tengah pada Rabu (18/6/2025) secara daring.

“Kita sekarang menghadapi tantangan yang menjadi tanggung jawab bersama, Terutama Lembaga Pendidikan Ma’arif NU yang tersebar di Jawa Tengah termasuk, TK, dan RMI NU. Kita sekarang berada pada masa, di mana perlu mewaspadai menurunnya pada pelajar dan santri terhadap NU,” kata Gus Rozin.

Menurut Gus Rozin, karena orang-orang tua di Ma’arif, NU, dan RMI NU, sudah tidak lagi bisa membelajarkan, mengenalkan NU dengan metode kekinian.

Pihaknya menegaskan, bahwa cara membelajarkan ajaran NU perlu diperbaiki dengan cara “ngenomi” atau dengan pendekatan anak muda. “NU perlu dikenalkan sekarang lebih masif, dan ngenomi, lebih dekat dengan bahasa-bahasa gen alfa, dengan generasi sekarang, sehingga ada rasa akrab anak-anak muda itu dengan NU,” tegasnya.

Gus Rozin juga menegaskan, bahwa pengenalan NU harus inovatif, tidak boleh kering, dan satu arah. “Pengenalan dan pembelajaran NU jangan sampai kering, satu arah, karena contoh ber-NU yang membosankan, bagi anak-anak yang interaksinya aktif dengan gawai akan berbeda penerimaannya,” lanjutnya.

Pihaknya juga mendorong, untuk pengenalan NU misalnya di IPNU-IPPNU tidak dilakukan secara instruksional, kekurangannya akan lahir keterpaksaan. “Tapi, harus diikuti dengan konten yang menarik, sesuai dengan usia dan kebutuhan anak-anak kita,” pesannya.

Ketua PWNU Jateng tersebut berharap, agar program-program seperti ini dilanjutkan secara berkelanjutan. “Saya berharap, program-program ini dilanjutkan, tidak hanya dua tahunan, lima tahunan, kita kan di kepengurusan ada periodenya. Namun, program-program seperti ini harus diperkuat dan dilanjutkan, karena kita berpikirnya soal Aswaja, soal keberlangsungan NU,” lanjutnya.

Turut menyampaikan sosialisasi melalui Daring ini, wakil ketua LP Ma’arif Hidayatun, Ketua PW IPPNU Jateng Dwi Sangita, pemimpin redaksi Majalah Ma’arif, Hamidullah Ibda.(rls/adb,).

Comments