SURABAYA, Suaranahdliyin.con – Turots pesantren merupakan sumber pengetahuan keislaman Nusantara, yang memiliki sejumlah informasi berkaitan dengan konteks kenusantaraan.
Misalnya turots dari Kiai Abul Fadol yang mengupas tentang sejarah perkembangan Islam di nusantara, beliau tuangkan dalam kitab Ahlal Musamarah. Kitab tersebut memotret sejarah wali sepuluh.
Begitu pula turots dari Syaikhona Kholil Bangkalan, Hadrotus Syaikh Hasyim Asyari hadir sebagai respons atas persoalan yang muncul pada masanya, baik tentang kebangsaan, keagamaan dlsb.
Ikhtiar para ulama di atas, adalah bagian dari penanaman kesadaran literasi. Sebab tanpa kesadaran literasi, mustahil akan melahirkan generasi lanjutan selevel Kiai Achmad Siddiq, hingga KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Memasuki era digital, mau tidak mau khazanah turots pesantren harus mampu beradaptasi dengan segala hal yang serba digital, seperti menjadi pdf, word, ppt, ebook.
Bagaimana supaya turots pesantren mampu beradaptasi di tengah kepungan arus digital semacam facebook, twitter, tiktok, youtube dan sejenisnya, maka akan dilangsungkan seminar literasi yang sangat menarik pada Selasa (26/7/2022) di Aula KH Hasyim Asyari Lantai III Gedung PWNU Jawa Timur
Seminar menghadirkan Prof KH Ghozali Said (Pengasuh PP Annur Surabaya/ dosen Pascasarjana UINSA), KH Mujab Mashudi Phd (Tim Penasehat Nahdlatut Turots/ dosen Pascasarjana UIN Maliki) dan Fajar Wahyu Hermawan (LTN PBNU, mantan jurnalis Tempo).
Untuk form pendaftaran silakan klik: https://forms.gle/N5RtHssJrogKQYf56. Sedang link zoom: https://us02web.zoom.us/j/82874183966?pwd=ekt4MFltVWtueHE0cGdPcEVTbnJQUT09. (rls/ ros, adb)