KUDUS,Suaranahdliyin.com – Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Kecamatan Gebog Kudus mengadakan halaqoh gawagis (sebutan para gus) dan kiai muda di Pesantren Yanaabi’ul Qur’an Karangmalang,Jum’at (22/7/2022). Halaqoh bertema peran kiai muda di era disrupsi ini menghadirkan Habib Husein AL-Jufri, KH. Khafidzul Umam (Rais PCINU Sudan) dan KH. Saadudin Nasih (ketua LDNU Kudus)
Rais Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan KH. Khafidzul Umam menegaskan NU mengawal nilai-nilai toleransi dan kebangsaan. Kader Ansor, lanjutnya, jangan sampai terkecoh pada slogan islami dari kelompok tidak jelas.
“Cintai NU lahir batin, jangan mau enaknya saja. Tapi kalau gak enak meninggalkannya.”ujarnya,
Umam juga menyebut perbedaan kiai zaman dulu dengan sekarang. Ia mengatakan kiai zaman dulu merupakan sosok orang yang alim, bijaksana, wira’i dan memiliki sifat-sifat baik yang menempel padanya,
“Kalau kiai sekarang adalah seseorang yang ingin dipanggil kiai,”terang Umam yang tengah pulang kampung di desa Klumpit Gebog Kudus.
Sementara, KH Sa’aduddin Annasih mengatakan dalam merespon perubahan dengan menggunakan akal dan semua disiplin ilmu. Sebab, perubahan adalah sunnatullah.
“Mari kita siapkan semua lini para kader sesuai bidang keahliannya terlebih untuk para gawagis dan kiai muda agar selalu semangat berjihad di medsos.”ajaknya,
Sebelumnya, Habib Husein al Jufri memimpin pembacaan maulid Nabi dengan iringan grup rebana Ansor.(falah/adb)
