Sejumlah Tokoh Antarkan Jenazah Aris Junaidi

0
1982
KH. Arifin Fanani menjadi imam salat jenazah Aris Junaidi di masjid An-Nur Ngembalrejo

KUDUS,Suaranahdliyin.com  – Innalillahi wainna ilaihi raajiun, Budayawan yang juga mantan asisten KH.Abdurrahman Wahid (Gus Dur), H. Aris Junaidi meninggal dunia pukul 11.10 WIB Ahad (16/8/2020) di Rumah Sakit Mayapada Jakarta Selatan. Setelah tiba dari Jakarta, Ahad malam, jenazah wakil Bendahara umum PP GP Ansor 2000-2005 langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum dukuh Sumber kulon Ngembalrejo Bae Kudus, Senin (17/8/2020) pukul 09.00 pagi.

Sejumlah teman karib, aktifis dan tokoh Nahdlatul Ulama dan politisi memberikan penghormatan terakhir kepada Aris Junaidi di Rumah duka RM Bambu Wulung Ngembalrejo. Diantaranya, KH.Arifin Fanani, KH. Subakir, ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) KH.Asyrofi Masyito, Pengasuh Pesantren Darul Falah, KH.Ahmad Badawi, H. Akhwan Sukandar (anggota DPRD Jateng), H. Fajar Nugraha dan aktifis muda NU lainnya.

Dalam upacara pemberangkatan jenazah, KH.Subakir mewakili keluarga menyampaikan bahwa Aris Junaidi merupakan sosok yang dekat dengan Gus Dur. Ia memiliki kesamaan dengan cucu pendiri NU, mulai dari bentuk fisiknya, gaya dan akal pikirannya hingga penyangkitnya.

“Keduanya seperti Semar.Yang membedakan, kalau Gus Dur senior dan Aris seorang yunior,”ujarnya.

KH.Subakir mengajak semua para pelayat memberikan kesaksian terhadap almarhum Aris Junaidi. “Saya meyakini almarhum adalah orang yang baik. Baik gih?”tandasnya yang diamini seluruh pelayat.

Usai upacara pemberangkatan, jenazah disalatkan di masjid An-Nur Ngembalrejo dengan imam KH.Arifin Fanani. Setelah itu, dimakamkan di Sumber kulon yang diakhiri pembacaan talqin oleh modin Anis.

Informasi yang diterima suaranahdliyin.com, Aris Junaidi sebelum menghembuskan nafas terakhir sempat dirawat di RS Mayapada selama dua hari. Dalam riwayat kesehatannya, almarhum dalam sepekan melakukan cuci darah dua kali.

Untuk mendoakan almarhum, rumah duka menyelenggarakan tahlil setiap malam bakda isya selama 7 hari. Almarhum berpulang meninggalkan seorang istri Hj.Mastiar dan tiga anak yakni Oktaviani, Muammar Qadafi dan Faza.(adb/ros)

 

 

Comments