KUDUS, Suaranahdliyin.com – Saat Ramadan adalah waktu mendekatkan diri mohon ampunan kepada Allah sebagai bentuk hablumminallah. Sedang Syawal menjadi momentum untuk saling memohon ampunan (maaf) kepada sesama manusia (hablum minannas)
Demikian yang disampaikan Rais Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) desa Ngemplak Undaan kiai Fadlan Minallah dalam Halalbihalal dan khatmil Qur’an dalam rangka peringatan Harlah ke 74 Fatayat NU di desa Ngemplak Undaan.Ahad (27/4/2024).
“Berjabat tangan saja sudah merontokkan dosa-dosa yang menempel diantara keduanya, apalagi sambil berucap memohon maaf,” tandas Kiai Fadlan.
“Tapi ingat (salaman) putri sama putri, putra sama putra.Jangan putra sama pitri, tidak jadi rontok. Malah menambah dosa karena agama itu ada aturannya, jangan nyebrang yang tidak pas,”lanjutnya dengan bahasa Jawa.
Kiai Fadlan juga memberikan motivasi dan apresiasi kepada PR Fatayat Ngemplak untuk selalu mengembangkan diri supaya lebih baik lagi
“Tambah semangat dan diperbanyak silaturrahim agar semua Banom NU bisa saling bersinergi, “ujarnya seraya mendoakan dan Fatayat semakin maju.
Pada kesempatan itu, ketua PAC Fatayat NU Undaan Choriroh mengajak kader dan, pengurus menjadikan Fatayat lebih maju dan bsrmartabat.
“Ibarat manusia, Usia 74 tahun itu sudah simbah-simbah..Mari kita bergerak bersama saling mberi suport demi hasil yang lebih bermakna,”harapnya.
Dalam acara itu ketua PR Fatayat NU Ngemplak memotong tumpeng harlah yang diserahkan kepada pembina Fatayat yang hadir. Sebelumnya, anggota Fatayat muqodaman fil majlis dengan khataman Al-Qur’an.
“Semoga membawa barokah dan manfaat khususnya untuk kita dan seluruh keluarga kita berkah khatmil qur’an. Mari kita lanjutkan kegiatan-kegiatan berikutnya, dengan semangat yangg selalu baru,” ucapnya. (elf/adb