Puluhan Kader Fatayat Kudus Sinau Bercocok Tanam Ramah Lingkungan

0
121
Anggota DPRD Jateng H.Akhwan Sukandar menghadiri pembukaan Madrasah Kader Pertanian LPPNU Kudus

KUDUS,Suaranahdliyin.com – Bertempat di Joglo Golantepus, puluhan kader Fatayat NU Kudus mengikuti Madrasah Kader Pertanian putaran kedua, Jum’at (3/10/2025). Mereka dari perwakilan tiga Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Dawe, Kota dan Undaan antusias bercocok tanam yang ramah lingkungan.

Kegiatan yang dilaksanakan Lembaga pengembangan pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) kerjasama PC Fatayat NU Kudus menghadirkan dua narasumber Rif:an Amin dan Bibit Subarkah. Keduanya menyampaikan materi-materi tentang teknik bertani yang tepat dan menyenangkan.

Ketua LPPNU Kudus Amin mustafid dalam sambutannya untuk menekankan pentingnya mengikuti pelatihan ini kepada para peserta yang hadir. Ia mengharapkan akan muncul kader-kader   di bidang pertanian yang bisa bertani ramah lingkungan dengan teknik dan penggunaan bahan yang tepat.

“Perlu jenengan ketahui bahwa pestisida kebanyakan digunakan para petani sebelum memetik hasil panen padahal proses pestisida bisa terurai dan hilang itu membutuhkan waktu minimal 3 minggu. Jadi saat dipetik dan jika langsung dikonsumsi masih mengandung racun yang tentu berbahaya bagi tubuh kita,”ujarnya.

Pada kesempatan ini, anggota DPRD Jateng H. Akhwan Sukandar mengapresiasi kegiatan ini. Dikatakan, Madrasah Pertanian ini merupakan realisasi bersama sebagai warga NU untuk mendukung program ketahanan pangan.
“Jadi pasti saya dukung,”tegas Akhwan yang juga Wakil Ketua PCNU Kudus

Ketua PC Fatayat Kudus Hj Farida mengatakan Madrasah Kader Pertanian memberikan kesempatan perempuan dengan beragam potensi uuntuk mengawali dalam mengelola lahan sempit di sekitar rumah dengan tanaman untuk ketahanan pangan. Pengaturan makanan yang sehat dengan pemanfaatan pupuk sisa-sisa sampah organik menjadikan aktivitas simbiosis mutualisme.

‘ini bagian dari cara hidup sehat dengan mengenali dan melakukan langkah sederhana.”tandasnya.

Kerjasama Fatayat NU dan LPPNU Kudus, lanjut dia, berawal adanya ajakan agar para perempuan diusia produktif dan aktif agar memanfaatkan pekarangan dengan menanami bibit kebutuhan dasar dapur serta memanfaatkan sampah sisa makanan secara alami sebagai pupuk.

“Kita sepakat ada madrasah kader pertanian untuk 9 PAC Fatayat. Harapannya, bisa  ditularkan kepada ranting.”jelas Hj.Farida.

Diakhir pelatihan, peserta menerima bibit dan media tanam organik

Salah seorang pemateri Rif’an Amin mendorong kader menanam tanaman dengan perasaan suka dan cinta sehingga berbuah manis.

“Ketika dulu kita suka sekali dengan bunga maka sekarang kita beralih kepada tanaman-tanaman yang menghasilkan misalnya buah dan sayur. Karena ketika kita mau menanami halaman rumah kita dengan sayur dan buah maka warung simbok menjadi lebih dekat,”ungkapnya.

Bibit Subarkah menambahkan dari bertani, kata dia, bisa berkontribusi untuk NU. Ia mencontohkan satu pohon cabe Jawa saja jika memang terawat dengan benar, akan menghasilkan minimal setengah kg cabe.

“Jika dijual lumayan harganya, sisihkan 2 rb untuk mengisi kas NU,”ucapnya.

Senyum sahabat Fatayat semakin sumringah di penghujung acara. Setiap peserta dapat membawa pulang sepaket bibit cabe Jawa, cabe rawit dan juga bayam Brasil ditambah 1 kantong karung media tanam yang sudah diatur PH yang baik serta siap untuk ditanami.(ely f/adb)

Comments