
SEMARANG,Suaranahdliyin.com – Prof. Ronald Lukens-Bull, Ph.D menilai Nahdlatul Ulama (NU) memiliki keunikan dalam gerakan politik. Menurutnya, politik Nahdlatul Ulama memiliki visi jangka panjang dalam kerangka mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, menjaga keutuhan dan kedamaian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Sehingga Indonesia bukan-lah negara sekuler juga bukan negara agama, namun negara agamis. Ada peran santri dalam memberikan warna dan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan kenegaraan,”ujar Prof. Ronald Lukens-Bull, Ph.D saat menjadi pembicara tunggal kuliah umum Universitas Wahid Hasyim Semarang (Unwahas) di kampus setempat, Senin (22/10/2018)
Dengan membincang tema Pesantren dan Pergulatan Ideologi Politik di Indonesia, Professor Anthropology and Religious Studies pada University of North Florida, Amerika Serikat ini mengatakan NU dan Indonesia berdiri tidak bisa lepas dari peran politik para kiai.
“Kalau sejak dulu kiai hanya fokus pada pendidikan, maka tidak akan pernah ada NU, dan tidak akan pernah ada Indonesia. Ada tugas yang diemban oleh kiai selain sebagai guru, yaitu sebagai pemimpin masyarakat. Yang terpenting adalah, bagi para kiai, jangan lupakan bahwa engkau adalah seorang guru ketika tampil di ranah politik praktis.”tandas Ronald menjawab pertanyaan mahasiswa terkait kiai terjun ke politik.
Ronald juga menjelaskan peran besar para ulama Asia Tenggara khususnya dari Nusantara di dunia Islam di Timur Tengah hingga awal abad ke-19. Dikatakan, cukup banyak ulama Nusantara yang tersohor pada masa itu.
Ronald juga menyarankan bahwa sebaiknya Islam tasawuf perlu diimbangi dengan Islam normatif. Begitu pula, Islam normatif perlu diimbangi dengan Islam tasawuf.
“Dengan demikian maka tidak akan memunculkan masalah. Kalau hanya sepihak dan tidak seimbang, maka akan menimbulkan masalah,”ujarnya.

Diakhir acara, Ketua Jurusan Ilmu Politik Zudi Setiawan, S.IP., M.Si. selaku moderator menutup diskusi dengan menyampaikan bahwa NU sebagai salah satu kekuatan politik santri terbesar di Indonesia telah mengambil banyak peran dalam pergulatan politik di Indonesia.
“Prinsip NU yang memegang nilai-nilai toleransi (tasamuh), moderasi (tawasuth), dan keseimbangan (tawazun) terbukti mampu mewujudkan Indonesia yang damai dan aman di tengah pluralitas masyarakatnya,”katanya.(Zidane/adb)