Oleh: H Hisyam Zamroni
Berdasarkan banyak keterangan, Ratu Kalinyamat disebut sebagai sosok dengan “talenta-historis” yang sangat mengagumkan. Di mana ia memiliki jiwa, karakter, kecerdasan dan perilaku kekuasaan yang dijalankan, terengkuh luas lintas batas suku, ras, agama bahkan lintas batas Negara. Antara lain nampak dalam komposisi kabinet pemerintahannya, yang dibentuk oleh Ratu Kalinyamat begitu hererogen; ada yang berasal dari Bali, Nusantara, China, Arab dan lainnya.
Dalam bidang pengembangan Perdagangan, Ratu Kalinyamat memiliki “visi global” yaitu Kerajaan Kalinyamat dijadikan sebagai pusat perdagangan internasional, yang banyak disinggahi oleh para pedagang (saudagar) dari berbagai penjuru negeri seperti dari Malaka, Johor, India, Gujarat, Arab, China bahkan Eropa.
Hal demikian, memungkinkan adanya relasi dan interaksi antarnegara “tumplek blek” datang dan berada di Kerajaan Kalinyamat Jepara. Juga, terjadi perjumpaan antartradisi agama-agama, di mana Islam menjadi sangat “moderat”, dengan memberikan peluang “akulturasi budaya” lintas agama seperti arsitektural masjid yang dibangun oleh Ratu Kalinyamat sangat unik. Yaitu bangunan menyerupai bagunan pagoda. Sedang Masjid Mantingan di bangun dan dihiasi dengan orname-ornamen dari china yang indah.
Nasionalisme Ratu Kalinyamat pun menjadi inspirasi dalam berbangsa dan bernegara, betapa dengan kecerdasan, kecerdikan, ketangguhan, keberanian dan kemampuannya sangat disegani dan dihormati tidak hanya oleh Raja-raja Nusantara, juga oleh bangsa bangsa Eropa.
Realitas historis menyebut, bukti gerakan moderasi nasionalisme Ratu Kalinyamat di Nusantara, bisa dilihat dari sisi pola pikir, visi misi, karakter, perilaku, konsep pemerintahan, relasi sosial, budaya dan politik maupun dari sisi hubungan internasional. Wallahu a’lam. (*)
H Hisyam Zamroni,
Penulis adalah wakil ketua PCNU Kabupaten Jepara.