Pecelan Godong Telo Genderuwo, Masakan Khas Wong Padurenan

0
7285

*KULINER NUSANTARA

Pecelan Godong Telo Gerenduwo khas Padurenan siap dinikmati dengan nasi putih

KUDUS,Suaranahdliyin.com – Istilah “genderuwo” biasanya sebutan sesuatu yang menyeramkan. Tetapi, bagi warga desa Padurenan Gebog Kudus justru menjadi nama masakan kuliner yang lezat tur nikmat.

Memang, desa yang terkenal konveksi baju dan bordir ini memiliki masakan khas yang bernama Pecelan Godong Telo Genderuwo. Dari namanya memang terlihat aneh, namun bila sudah mencobanya bakal ketagihan.

Hampir setiap rumah, pecelan ini sudah menjadi menu special yang lezat disantap buat sarapan pagi atau makan malam. Bahan dasar pecelan dari sayuran daun (godong) ketela tanpa buah, kelapa muda dan tempe bosok .

“Orang sini menyebut pohon ketela tanpa buah ini dengan nama telo genderuwo. Diambil daun mudanya, lalu dimasak bersama kelapa muda parutan dan tempe bosok serta bumbu-bumbu, jadilah pecelan godong telo genderuwo,”ujar Sinana Yaqin, seorang warga Padurenan, Kamis (15/11/2018)

Pecelan godong telo ini, kata dia, akan lebih lezat dengan campuran tempe bosok. Namun, belakangan sangat jarang yang memproduksi tempe bosok.

“Akhirnya campurannya ya tempe biasa (magel),itupun sudah lezat,”tuturnya.

Ditanya sejarah awal munculnya masakan ini, Sinana kurang tahu persis. Ia mengatakan masakan ini sudah turun temurun sejak zaman sebelum kemerdekaan.

“Bagi orang luar, pecelan godong telo genderuwo memang masih asing. Namun, saat sudah mencoba akan mengakui kelezatannya.”imbuhnya.

Daun (godong) ketela Gerenduwo

Ia menambahkan pohon ketela genderuwo yang jarang dipetik, biasanya agak pahit. Tapi bila sering dipetik, akan menjadi sayuran yang enak.

“Pada zaman ayah mondok di pesantren Tebuireng, pernah membawa pohon ketela genderuwo untuk ditanam di sana. Saat dimasak, awalnya para santri tidak suka. Namun setelah diracik pecelan dan disajikan, mereka akhirnya menyukainya,”tutur Sinana yang juga guru madrasah ini.

Hingga kini, pecelan godong telo genderuwo masih lestari. Masakan ini jarang dijajakan di warung nasi.

“Tapi, sekarang sudah ada sebuah warung nasi di terminal Padurenan yang menjual pecelan godong telo gerenduwo pada pagi hari,”imbuh Sinana.

Para warga setempat seringkali masakan (liwetan) dengan menu khas ini. Bahkan kadang sebagai sajian dalam kegiatan maulidan di musholla atau masjid.

Anda mau mencoba, silakan datang aja ke kampung ini.(adb/ros)

 

 

 

Comments