
PATI, Suaranahdliyin.com – Ketua PCNU Pati H. Yusuf Hasyim meminta kepada masyarakat luas untuk tidak mengucilkan warga yang berstatus ODP (Orang Dalam Pemantauan). Hal itu menyusuli maraknya gerakan penolakan yang mengatasnamakan warga di beberapa daerah Pantura timur seperti Kudus, Pati dan sekitarnya.
Menurutnya, masyarakat harus dipahamkan lagi mengenai status ODP dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) Covid-19 agar tidak mudah berprasangka buruk dan bersikap dewasa. ODP itu orang dalam pemantauan, artinya bahwa orang tersebut perlu dipantau kondisi kesehatannya karena mungkin baru saja pulang dari daerah yang terjangkit virus Covid 19 atau pernah kontak dengan PDP bahkan orang yang positif Covid-19.
“Jadi tidak semua ODP itu pasti terjangkit virus covid 19, banyak juga yang sehat wal afiat. Masyarakat harus dewasa dalam menyikapi status ODP ini karena mereka juga punya hak kemanusiaan yang harus kita hargai,” papar H. Yusuf kepada Suaranahdliyin.com, Sabtu (04/04/2020).
Yusuf Hasyim menambahkan, adanya status ODP atau PDP sejatinya agar masyarakat berhati-hati terhadap penularan virus Covid-19 karena kita tidak tahu meskipun dalam keadaan sehat tapi bisa jadi kita adalah pembawa virus. Kendati demikian masyarakat jangan antipasti terhadap ODP maupun PDP karena pemerintah dan tenaga medis yang dimiliki sudah pasti memiliki standar pertimbangan dan cara penanganan yang matang.
“ODP jangan sampai dikucilkan tapi alangkah lebih baiknya para ODP ini melakukan selfcarantina dan social distancing untuk sementara waktu, sekitar 14 hari sebagai ikhtiar lahir, dan segera memeriksakan diri ketika sakit demam, batuk, sesak napas dan lain-lain,” imbuhnya.
Kemudian, Yusuf Hasyim juga mengimbau dengan tegas agar masyarakat, khususnya nahdliyin, waspada dengan tanpa saling menyalahkan dan mengolok-olok warga lainnya. Jangan juga memunculkan gerakan atau ujaran yang memantik kepanikan massa sehingga timbul celah antar sesama warga Negara Indonesia.
“Kita memang perlu waspada dengan taat aturan yang sudah ada, tapi jangan saling menyalahkan, mengolok-olok, apalagi menyebarkan berita yang tidak jelas sumbernya bahkan hoaks yang memecah belah bangsa,” tandasnya.
Menurutnya tindakan menolak, mengolok-olok dan mengucilkan warga berstatus ODP hanya akan memperburuk keadaan. Yang kita butuhkan hari ini adalah saling menguatkan antar satu sama lain dengan cara saling memotivasi, menyebarkan berita baik, dan memperkuat nilai kemanusiaan antar sesama. (rid, gie/ ros, adb)