JEPARA,Suaranahdliyin.com – Selama berdakwah di Karimunjawa Jepara, seorang dai yang dikirim Direktorat Penerangan Agama Islam Kementerian Agama di wilayah 3T (Terbelakang, Terdepan dan Terluar) Ustad Fiki Fatwa Khulaifi mendengarkan berbagai harapan masyarakat setempat.
Ustadz Fikri mengutarakan masyarakat Karimunjawa berharap Kemenag bisa memfasilitasi pendirian pesantren di sana. Ide pendirian pesantren dimaksudkan agar anak-anak mereka punya pondasi agama yang kuat dan sebagai filterisasi di tengah maraknya turis asing yang berpakaian terbuka di sana.
“Wisata bahari di Karimunjawa sudah menarik kedatangan turis-turis asing. Mereka ingin menikmati keindahan alamnya,” katanya.
Ia mengaku prihatin karena alam dan pantai yang indah belum bisa memberikan dampak yang baik atau kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
“Selama ini tempat penginapan dan tempat-tempat yang indah di Karimunjawa dikelola dan dimiliki oleh orang asing atau orang luar Karimunjawa.” ujar Ustadz Fikri.
Dikatakan, masyarakat Karimunjawa sepakat jika pengelola wisata adalah pemerintah daerah sendiri dan masyarakat setempat. Namun ini perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah pusat.
“Jika itu bisa dilakukan, sangat mungkin muncul wilayah seperti Bali atau Lombok yang terkelola dengan bagus guna pendapatan tambahan daerah serta masyarakat,”ucapnya.
Ustad Fiki juga bercerita bahwa masyarakat setempat juga mengusulkan agar pemerintah daerah bisa mengeluarkan surat keputusan tentang sinergitas antara tata kelola wisata di Karimunjawa dengan kearifan lokal. Setiap wisatawan, baik lokal maupun mananegara, diberi sambutan yang hangat dan dikawal untuk melihat gedung kesenian.
“Para wisatawan bisa dipinjami atau sewa pakaian adat setempat. Diharapkan para wisatawan akan senatiasa dikawal baik kedatangan hingga kepulangan mereka,” jelasnya.
Dalam pandangan Ustad Fiki, usulan-usulan itu perlu diperhatikan dan direalisasikan oleh pihak-pihak terkait agar potensi wisata Karimunjawa bisa dikembangkan dengan baik.
“Dan masyarakat Karimunjaea tidak khawatir anak-anaknya akan terpengaruh oleh hal-hal yang tidak baik dari para wisatawan,”tandanya. (rls/adb)