KUDUS,Suaranahdliyin.com – Komunitas Pembonsai Mania Kudus (KPMK) menggelar kegiatan Jemur Bonsai di dukuh Ngelo, Desa Karangbener, Kecamatan Bae. Acara tersebut digelar dalam rangka mengenalkan tanaman bonsai kepada masyarakat luas.
Pameran bonsai yang berlangsung dari 24 hingga 27 Juli 2022 ini menampilkan berbagai jenis bonsai. Sebanyak 86 pohon kerdil alias bonsai tersebut dipamerkan secara perdana sejak komunitas itu dibentuk pada tahun 2019.
Sekretaris KPMK, Muhammad Aris mengungkapkan acara jemur Bonsai ini diselenggarakan sebagai bentuk promosi dan edukasi kepada masyarakat tentang tanaman bonsai.
“Jemur Bonsai komunitas ini memang baru pertama kali digelar sejak komunitas ini terbentuk pada tahun 2019 lalu. Ya supaya masyarakat luas lebih kenal tanaman bonsai itu seperti apa, barangkali ada yang tertarik untuk budidaya bonsai,” ungkapnya, Kamis (28/7).
Berbagai jenis bonsai yang dipamerkan merupakan milik anggota KMPK sendiri. Sebanyak 63 anggota hadir dan menjemur tanaman bonsai yang unik dengan total 86 tanaman baik ukuran kecil ataupun besar.
Aris menyebut, jenis tanaman bonsai yang dipamerkan misalnya bonsai anting putri, lohansun, beringin, serut, ileng-ileng, dan sebagainya. Dari pantauan di lokasi, selain dijemur bonsai tersebut juga dilombakan antar masing-masing anggota, baik dari segi keunikan, keindahan dan kategori lainnya.
Kegiatan seperti ini sangat menarik perhatian bagi para peminat bonsai. Terbukti kata Aris, banyak juga kontributor yang terlibat untuk berbagi ilmu dan wawasan terkait budidaya tanaman bonsai.
Dia berharap, melalui kegiatan jemur bonsai yang diadakan tersebut, dapat menambah kekompakan sekaligus menjalin silaturahmi antar sesama penyuka bonsai. Selain itu, Aris juga berencana kedepan akan menyelenggarakan kegiatan jemur bonsai ini lebih meriah lagi sehingga menarik minat masyarakat luas.
“Karena itu, semoga kedepan bisa naik level ke event yang lebih besar,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wahabu selaku warga setempat menyambut antusias dengan agenda Jemur Bonsai yang digelar di Desa Karangbener tersebut. Dia menjadi lebih mengetahui terkait tanaman bonsai dan ragam jenisnya.
“Kegiatan positif semacam ini kalau bisa memang perlu dilangsungkan secara rutin,” ujarnya.(sim/adb)
