PATI,Suaranahdliyin.com – Perhelatan Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) ke-6 Arus Informasi Nusantara (AISNU) menyedot daya tarik ratusan peserta yang sebagian besar santri dan kaum muda. Mereka sangat antusias mengikuti setiap session Kopdarnas di Pondok Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati, Jum’at – Sabtu (2-3/12/2022).
Sebuah session bertajuk Lailatul Kopdarnas menjadi salah satu acara yang sangat ditunggu dan menarik bagi para santri kajen dan sekitarnya, Pasalnya, pengisi Lailatul kopdarnas tidak asing dan sangat familier di kalangan generasi muda gen Alpha dan Z.
Para pengisi yang hadir di arena kopdarnas yakni Gus Ahmad Kafabihi (putra Pengash pesantren Lirboyo KH. Abdullah Kafabihi) dan Ning Sheila Hasina Hamzami (putri Pengasuk pondok Albaqarah Lirboyo). DIsamping itu, gus Rifqil Muslim Suyuthi (putra dari KH Suyuthi Murtadlo bin KH Murtadlo Mororejo Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah) dan Ning Imaz Fatimatuz Zahra dari Pondok Pesantren Lirboyo hadir secara online.
Lailatul Kopdarnas dipandu Ulin dan Ajie ini, kemasan acaranya berisi roasting (lawakan) Gus dan Ning. Disini, roasting tidak bermaksud menghina dan suul adab terhadap gus dann ning, tetapi justru sebagai hiburan yang mengundang gelak tawa peserta,
Pada kesempatan itu, Gus Rifqil dan Ning Imaz mencontohkan perilaku baik kepada para peserta untuk lapang dada dan memaafkan. Keduanya menuturkan sikapnya atas ujaran penghinnaan dari Eko Kuntadhi yang menganggap istri Gus Rifqi tolol.
Gus Ahmad Kafabihi mengapresiasi luar biasa kepada gus Rifqil yang tidak tersulut emosinya, bahkan memaafkan. “Jadi kalau kita memaafkan bisa memberikan kedamaian insyaallah akan mendekatkan kita kepada ketaqwaan,”ujar Gus Ahmad Kafabihi.
Ning Imaz berbesar hati memaafkan karena kekuatan yang besar membawa tanggung jawab yang besar, “Jadi ketika mengendalikan kekuatan harus penuh tanggung jawab dan, kebijaksanaan. Bukan karena emosi akan tetapi bagaimana maslahat kedepannya harus di pikir lebih baik lagi,”ungkapnya.
Gus Rifqil menambahkan bahwa setiap orang harus banyak berperan bukan baperan, “jangan reaktif tapi juga harus kreatif, dan jangan mudah tersulut emosi dengan hal seperti itu yang bisa menimpa siapa saja.”ujarnya.
Diakhir acara, Gus Rifqil mendorong para peserta untuk semangat berkhidmah memproduksi konten-konten yang bermanfaat bagi umat, bernafas Ahlus sunnah wal-jama’ah an-nahdliyyah yang rahmatan lilalamin, mengedukasi memberikan informasi.
“Bagi yang belum bisa memproduksi konten, bisa saling share agar bermanfaat. Berkaryalah, karena karya yang tidak baik adalah karya yang tidak jadi.”tandasnya.
Sebelum acara di mulai, peserta Kopdarnas bersholawatan bersama Gus Ihsan Lathief, Putra dari pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah Kedaton, Bandar Lampung.(vega/adb)