Oleh : Dr. H. Nur Cholid, M.Ag, M.Pd. *
Guna menyongsong pendidikan Indonesia lebih maju, PengurusW ilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Tengah sebagai organisasi profesi guru ditingkat Provinsi, mengadakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) di tahun 2020, pada 1-2 Pebruari 2020, di HCI Hotel Semarang.
Rakerwil yang menghadirkan seluruh Pengurus Cabang Pergunu se-Jawa Tengah memiliki fungsi yang strategis bagi organisasi dalam rangka mengevaluasi capaian kinerja program kerja yang telah dilaksanakan selama 1 tahun lalu, dan merencanakan agenda program kegiatan yang ke depan dan sekaligus menyongsong Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pergunu yang akan dilaksanakan pada tanggal 28 Pebruari – 1 Maret 2020, di Pondok pesantren AmanatulUmmah Mojokerto Jawa Timur.
Rakerwil ini memiliki peran yang sangat penting dalam rangka kemajuan pendidikan nasional sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1, bahwa pendidikan adalah proses usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Artinya, tercapainya tujuan pendidikan yang dicita-citakan tidak terlepas dari sumber daya guru sebagai kunci utama.
Guru sebagai kunci utama harus benar-benar memahami tugas dan kewajibannya serta menjalankannya dengan baik dalam proses pendidikan di sekolah. Tugas utama guru ialah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Hal ini sesuai dengan yang diatur dalam UU No.14 Tahun 2005 Pasal 1 ayat 1, tentang Guru dan Dosen.
Sebagai suatu profesi, guru harus memiliki berbagai kompetensi yaitu kompetensi pedagonik, kompetensi pribadi, kompetensi professional, dan kompetensi sosial kemasyarakatan. Kinerja guru dapat dilihat dari bagaimana guru menjalankan empat kompetensi tersebut, atau dapat dikatakan aktualisasi dari kompetensi guru dalam menjalankan tugasnya.
Menurut Moeheriono (2009) kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Guru dapat berkinerja dengan baik apabila mendapat dukungan yang positif dari lingkungan sekolah dan juga dari pribadi guru itu sendiri.
Seiring dengan hal tersebut, terdapat dua capaian besar yang telah dilakukan Pergunu untuk para guru di wilayah Jawa Tengah. Pertama, menguatkan organisasi. Dalam hal ini Pergunu Jateng telah membantuk PC dan PAC Pergunu se-Jateng sebagai penguatan secara organisatoris dalam rangka peningkatan kompetensi guru. Selain itu juga melakukan sosialisasi rekruitmen anggota. Konkritnya Pergunu Jateng menerbitkan Kartu Tanda Anggota (KTA) sebagai bukti identitas ke anggotaan.
Adapun kriteria anggota Pergunu adalah seluruh guru yang ber-ideologi Aswaja An-Nahdliyyah yang mengajar di tingkat TK/RA, SD/MI, SMP/MTS, MA/SMA dan SMK/MAK se Jawa Tengah. Baik lembaga itu negeri ataupun swasta. Selain di lembaga formal, anggota Pergunu juga meliputi guru Madin, TPQ, Pondok Pesantren. Bukan hanya di tingkat pendidikan dasar dan menengah, anggota Pergunu juga berada di tingkat Perguruan Tinggi (PT) atau Universitas. Ini artinya, Dosen juga merupakan anggota Pergunu, mengingat dosen juga memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dengan guru dalam dunia pendidikan, yaitu mencerdaskan anak bangsa. Hal lainnya juga terkait dengan perbaikan data base serta membekali dalam hal Pelatihan Kader Pimpinan Nahdlatul Ulama (PKPNU).
Kedua, dalam hal peningkatan kualitas dan kompetensi guru, Pergunu juga aktif memberikan pelatihan bagi para pendidik. Mulai dari pelatihan tulis menulis untuk Penilaian Angka Kredit (PAK) dengan menggandeng salah satu media massa. Selain itu juga memberikan program beasiswa bekerjasmaa dengan Institut Agama Islam KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto Jawa Timur untuk jenjang S1 dan S2, dengan Unwahas Semarang untuk melanjutkan studi S2 dan S3, serta yang terbaru dengan Unu Surakarta untuk studi lanjut S2 dan S3.
Adapun terkait dengan penguatan ideologi Ahlussunnahwal-Jama’ah (Aswaja) Pergunu massif melakukan guna menangkal menyebarnya paham radikalisme yang sudah terlaksana di beberapa Kota/Kabupaten di Jateng mulai dari Kota Semarang, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Temanggung. Selain itu Pergunu juga memberikan advokasi kepada para guru seperti perlindungan hukum dan HAM, peningkatan kesejahteraan dan perlindungan dari ancaman ke profesian.
Oleh karena itu, di momen Rakerwil ini Pergunu juga ikut mengupayakan agar pendidikan di Indonesia maju sebagai mana sloga Menuju Indonesia Maju dengan fokus bagaimana memperkuat karakter nasionalisme bagi guru dan warga pendidikan. Lalu, lembaga swasta dan pinggiran mendapat perhatian lebih, peningkatan kesejahteraan guru, penyederhanaan perangkat administrasi, hingga yang terpenting adalah revolusi sistem pendidikan yang berorientasi bukan sekedar mutu, tapi lebih pada “budaya mutu” ini bisa terwujud. Akhirnya, selamat Rakerwil Pergunu Jateng menuju pendidikan Indonesia lebih maju. Amin..
*Penulis adalah Wakil Ketua Pergunu Jateng dan Dekan FAI Unwahas Semarang *Tulisan ini disampaikan penulis dalam acara Rakerwil Pergunu Jawa Tengah,1 Februari 2020 di Semarang.