BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Sendang Bershalawat bersama Habib Zaidan bin Haidar bin Yahya diiringi hadrah Sekar Langit, Ahad (2/9/2022) lalu. Acara dalam rangka Tasyakur li-Khatmil Qur’an dan Haul KH Chamdani Al-Hafidz di Pondok Tahfidzul Qur’an Kali Emas, Sendang, Karanggede, Boyolali.
KH Nur Ridwan, Syuriah Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Karanggede, dalam taushiyahnya, mengingatkan agar umat Islam senantiasa bersyukur kepada Allah, yang telah memberikan berbagai kenikmatan seperti nikmat hidup, iman dan sehat, sehingga bisa menjalankan berbagai aktivitas.
“Andai kita coba menghitung nikmat yang telah Allah berikan, niscaya kita akan tambah sangat bersyukur,” tuturnya.
Kiai Ridwan, mengutarakan, syukur secara umum adalah berterima kasih kepada yang telah memberi sesuatu. “Menurut istilah syara’, syukur adalah pengakuan terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah, disertai ketundukan kepada-Nya dan mempergunakan nikmat itu sesuai kehendak-Nya,” paparnya.
Lebih lanjut disampaikan, bahwa salah satu hikmah memeringati haul almarhum KH Chamdani Al Hafidz, adalah sebagai wujud kecintaan seorang murid kepada gurunya, sekaligus mengingat akan kematian.
“Semakin mengingat kematian, membuat seseorang maksimal berbuat kebaikan. Sehingga kebaikan tersebut akan menjadi bekal bagi hidup di akhirat nanti kelak,” ungkap Kiai Ridwan.
Sedang terkait bagaimana seorang Muslim menyintai Allah dan Nabi Muhammad, tidak bisa tumbuh dengan sendirinya. “Menumbuhkan cinta kepada Allah dan Rasulullah, itu antara lain dengan memperbanyak berzikir kepada Allah, membaca shalawat Nabi, mempelajari sejarah hidup dan perilaku Nabi.
“Dengan begitu, maka kita akan meraih cinta Allah dan Rasul-Nya. Inilah tujuan luhur yang seharusnya menjadi cita-cita dan harapan setiap Muslim,” ujarnya. (bani/ sis, ros, adb)
