
KUDUS, Suaranahadliyin.com – Usai mengucapkan demisioner, K. Muhaimin Kamaluddin – K.M. Nur Sa’id Hasyi kembali memimpin Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) desa Mejobo Kudus masa khidmah 2025-2030. Keduanya terpilih menjadi Rais Syuriyah dan ketua Tanfidziyah dalam acara Musyawarah Ranting (Musran) NU desa Mejobo di Madin Miftahuth Tholibin Mejobo pada Rabu (3/12/2025).
Dalam sidang penentuan Rais Syuriyah, diawali dengan pemilihan Ahlul Halli wal ‘Aqdi (AHWA) yang terdiri dari para ulama sepuh perwakilan tiap wilayah. Hasil musyawarah AHWA kembali menetapkan K. Muhaimin Kamaluddin sebagai Rais Syuriyah PRNU Mejobo yang sebelumnya mengemban amanah sebagai Rais Syuriyah masa khidmah 2020-2025.
Pada sidang pemilihan Ketua Tanfidziyah yang berlangsung dengan semangat musyawarah mufakat. Pemilihan yang dipimpin H. Chumaedi (MWC NU) secara bulat menetapkan Ketua Tanfidziyah demisioner, K. M. Nur Sa’id Hasyim, sebagai Ketua Tanfidziyah NU Desa Mejobo 2025–2030 melalui mekanisme aklamasi yang disetujui seluruh peserta dan Rais Syuriyah terpilih.
Ketua Tanfidziyah terpilih, K.M. Nur Sa’id Hasyim, menyampaikan rasa syukur dan komitmennya. “Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur dan kerendahan hati saya menerima amanah sebagai ketua Tanfidziyah pengurus ranting Nahdlatul ulama Desa Mejobo untuk periode yang kedua kalinya,”ujarnya.
Ia menambahkan kepercayaan ini bukan sekadar penghargaan, tetapi tanggung jawab besar untuk menunaikan amanat ini demi kemaslahatan jam’iyah dan Masyarakat.
*Untuk periode kedua ini, kami berkomitmen menuntaskan program kerja yang ada, termasuk penyelesaian administrasi tanah wakaf seluas 2.737 m² dari Pak Dokter Ervian yang masih terkendala pada akhir periode lalu,”ujarnya.
Senada, Rais Syuriyah terpilih K. Muhaimin Kamaluddin menegaskan bahwa amanah tersebut adalah tanggung jawab kolektif.
“Tentu amanah ini bukanlah sebuah kebanggaan pribadi, melainkan tanggung jawab kolektif yang harus kita jalankan bersama demi kemaslahatan jamaah dan masyarakat di lingkungan ranting Mejobo,” jelasnya.
Ia memaparkan beberapa harapan dan program prioritas lima tahun mendatang: pihaknya ingin mewujudkan ranting NU Mejobo yang lebih solid, inklusif, dan bermanfaat; penguatan kaderisasi untuk melanjutkan perjuangan para masyayikh; kolaborasi yang harmonis.
“Kami akan menekankan Kehadiran NU yang lebih aktif dalam menjawab kebutuhan sosial-keagamaan; serta terciptanya suasana keagamaan yang damai dan toleran dalam kerangka NKRI,”tandas K. Muhaimin.
K. Muhaimin akan fokus pada program penguatan keagamaan dan tradisi Aswaja (pengajian rutin, pelatihan mubaligh), kaderisasi dan regenerasi (pendirian Rumah Kader NU), pengembangan sosial dan ekonomi umat (pembentukan Lembaga Ekonomi Ranting, santunan yatim, bantuan sosial, dan tanggap bencana), digitalisasi dan administrasi modern (database anggota, optimalisasi medsos, pelatihan literasi digital).
“Kami akan melakukan kolaborasi dan pemberdayaan pendidikan (kerja sama dengan madrasah, TPQ, dan pesantren, beasiswa pelajar NU berprestasi, pembinaan guru ngaji)”imbuhnya.
K. Muhaimin Kamaluddin berharap dapat menjalankan amanah ini dengan penuh keikhlasan dan semangat kebersamaan.
Di samping memilih ketua baru, Musran mengambil tema Mengusung tema “Meneguhkan Hati Merawat Organisasi Nderekake Kiai ini membahas dan mengesahkan tata tertib musyawarah. Pleno II mendengarkan, membahas, dan menerima Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus Ranting NU Desa Mejobo masa khidmah 2020-2025.
Kegiatan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, Mustasyar MWC NU Kecamatan Mejobo KH. Misbahuddin Naschan, Ketua MWC NU Mejobo H. Nur Khalim, Kades Mejobo Sueb Jamaludin, Kepala Madin/TPQ, pengurus musholla dan masjid, serta tokoh masyarakat setempat.
Acara diawali dengan khotbah iftitah oleh Rais Syuriyah NU Ranting Mejobo K. Muhaimin Kamaluddin.
Kegiatan ditutup dengan ikhtitam dan doa bersama, dilanjutkan mushafahah (bersalaman) antara seluruh peserta dan tamu undangan sebagai tanda ukhuwah dan kekompakan warga Nahdliyin.(yuliana/adb)




































