KUDUS, Suaranahdliyin.com – Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan adalah peran guru. Maka guru harus memiliki kualitas, kompetensi dan kinerja yang baik.
Demikian itu disampaikan Kepala Kemenag Kudus, H Suhadi dalam agenda halal bi halal kepala madrasah atau sekolah dan pengawas penggerak P Ma’arif se Kabupaten Kudus, pada Kamis (11/5/2023) di Aula SMK NU Ma’arif.
“Kualifikasi diukur dari latar belakang pendidikan formal, kompetensi yang merupakan kemampuan dasar yang bisa diasah dan kinerja yang maksimal,” papar H Suhadi yang juga pembina LP Ma’arif Kudus itu.
H Suhadi pun mengajak semua madrasah untuk saling bersinergi dengan menjadikan Kota Kudus sebagai ikon madrasah dan hal ini bisa dipraktikan pada momen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). “Kudus memiliki banyak prestasi dalam bidang pendidikan,” ungkapnya.
Dia menyebutkan, bentuk sinergitas Kemenag dan LP Ma’arif bersama madrasah yakni bisa dilakukan melalui moderasi beragama. “Saya mohon semua madrasah di bawah naungan LP Ma’arif bisa memasukan pengembangan karakter moderasi dalam kurikulum,” katanya,
Kedua, bentuk sinergitas semua guru dimohon mengintegrasikan pelajaran yang diambil dengan praktik moderasi beragama. “Sebab agamanya sudah moderat, maka praktiknyalah yang harus diajarkan,” ujarnya.
Ketiga, ia mengajak hadirin untuk membuat gebrakan transformasi digital. Menurutnya, perubahan dan kemajuan dunia merupakan suatu keniscayaan. “Ketika kita tidak bisa menyesuaikan kemajuan zaman, mau tidak mau kita ketinggalan,” tandasnya.
Sementara itu, untuk diketahui, saat ini Kabupaten Kudus, Jawa Tengah telah memiliki lembaga pendidikan formal yakni 119 jenjang RA, 148 MI/SD, 68 MTs/SMP dan 40 MA/SMA/SMK. (umi/ ros, rid, adb)
