Konferwil IPNU-IPPNU Jateng
Gus Yusuf: Kekuatan Wasathiyah Harus Kita Jaga

0
911
Gus Yusuf dalam pembukaan Konferwil IPNU IPPNU Jateng, kemarin

MAGELANG, Suaranahdliyin.com – Bahwasanya tantangan bagi Islam ke depan luar biasa berat diantaranya dihadapkan pada gerakan liberalisasi. Maka dari itu, esensi Islam Rahmatan lil Alaminlah yang perlu kembali ditunjukkan dengan kekuatan wasathiyah.

Demikian itu disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang, KH. Yusuf Chudhori, dalam Pembukaan Konferensi Wilayah (Konferwil) Jawa Tengah IPNU XVII dan IPPNU XVI di Pondok Pesantren API Syubbanul Wathon, Secang, Kabupaten Magelang, Jumat (16/12).

“Ini suatu momentum sebagai open mind bahwa pandangan Islam sebagai radikal-teroris mereka sikapi melalui sepak bola. Artinya, dakwah ke depan ini haruslah lebih inofatif. Ini tantangan bagi IPNU,” tandasnya.

Gus Yusuf mencontohkan praktik baik yang  telah ditunjukkan Negara Qatar, sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 yang telah mampu menunjukkan kemampuannya untuk melayani seluruh masyarakat dunia. Menurutnya, praktik baik Qatar bisa begitu sukses karena kekuatan ekonominya luar biasa.

“Jika belajar dari Qatar yang mampu melayani dengan pelayanan modern dan profesional, ada satu catatan bahwasanya Qatar mampu menjaga kekuatan kultur dan jati diri bangsanya tidak larut dalam arus modernitas.” ungkapnya.

“Contohnya adalah penolakan alkohol dan penolakan ini bisa dilakukan sebab Qatar punya kekuatan ekonomi dan dakwah bil mal dewasa ini penting sekali,”sambung Gus Yusuf.

Ia menambahkan, bahwasanya Qatar memiliki kemandirian politik yang tidak bisa didekte merupakan ciri kemandirian politik Nahdlatul Ulama. Maka, dua hal yang menjadi pesan dalam kesempatan ini adalah perihal kemandirian ekonomi dan politik.

“Agar kita tidak perlu didekte siapapun kita harus jaga kekuatan jati diri Ahlussunnah wal jamaaah melalui tawassuth.

Gus Yusuf memaparkan, persoalan keagamaan ini ternyata tidak hanya di alami umat Islam. Di Eropa ada banyak gereja yang terpaksa ditutup. Dari hal inilah, program konkret tentang pendidikan ekonomi kesehatan ini yang kembali mengikat menguatkan akidah warga Nahdliyin.

“Tugas IPNU IPPNU harus memberikan tindakan yang nyata terhadap esensi Ahlussunnah wal jamaah. Termasuk terhadap kekuatan ekonomi dan kemandirian politik hingga kekuatan wasathiyah harus kita jaga,” pesannya.(umi/adb) 

Comments