Yaumu Arafah, Hari Kasih Sayang Dunia

0
1974
Jamaah haji tengah wukuf di padang Arafah

Oleh Nur Said el-Qudsy*

Pada 9 Dzulhijjah yang bertepatan 20 Agustus kemarin, dua juta umat Islam di seluruh dunia baru saja menjalankan wukuf. Wukuf di Padang Arafah adalah puncak Ibadah haji yang mengandung makna “berhenti sejenak”, bermalam di padang Arafah, untuk dzikir, muhasabah dan refleksi dan menyadari suatu saat kita akan “berhenti”.

Di Padang Arafah juga terdapat Jabal Rahmah (Bukit Kasih Sayang).  Di bukit ini diyakini sebagai tempat pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa (pasangan syah)  setelah diturunkan dari Syurga karena makanan terlarang. Setelah bertoubat  dan pisah bertahun tahun antara Irak dan India, akhirnya dipertemukan oleh Allah di Jabal Rahmah.

Maka hakekat Hari Kasih Sayang justru pada locus dan tempus di Hari Arafah.  Di mana kisah kerinduan cinta dan kasih sayang itu memuncak saat wukuf dan rentetan ritual haji berikutnya.

Momentum locus dan tempus ini, membangun tiga relasi cinta yakni pertama, kasih sayang sayang dalam hubungan Sang Pencipta  sebagaimana proses ritual haji dengan segenap sunnah, rukun dan wajibnya hanya karena Allah.

Kedua, kasih sayang dalam hubungan dengan sesama manusia, sebagaimana kisah perjumpaan Nabi Adam dan Hawa di Jabal Rahmah dan juga kisah Siti Hajar ketika sedang berlari-lari ingin menemukan air untuk buah hatinya Ismail antara Bukit Shofa dan Marwa terekam dalam ritual Sa’i. Semuanya demi kasih sayang kepada buah hatinya.

Dan ketiga, kasih sayang kepada lingkungan, ditunjukkan adanya larangan membunuh binatang bahkan mencabut rumput sekalipun selama berihram.

Amazing, semua ini adalah wujud kasih sayang yang sesungguhnya dalam tradisi Islam. Dari sini,  kata “sayang” begitu sakral, apalagi Allah Swt juga Maha Pengasih dan Penyayang.

Maka mari kita memanfaatkan kata “sayang” secara tepat agar tatanan sosial bermasyarakat semakin bermartabat. Kalau kita punya momentum hari kasih sayang yang suci dan sakral di Arofah,  mengapa mengambil referensi  hari kasih sayang dari tradisi lain yang terkadang bertentangan nilai-nilai Islam.

Selamat  menunaikan ibadah haji bagi yang menjalankannya. Semoga mabrur hajinya dan menyemai kasih sayang pada lingkungannya #ArofahHariKasihSayang

*)Penulis Ketua LTN NU Cabang Kudus. Peneliti Filsafat dan Cultural Studies dari IAIN Kudus. Pengasuh Pesantren Enterpreneur Al Mawaddah Kudus

Comments