- Pagi Ini Digelar Mediasi

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Salah satu kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di Kabupaten Kudus, menjadi korban penganiayaan oknum preman. Saiful Mujtahid, kader IPNU korban tersebut, merupakan Komandan Corps Brigade Pembangunan (CBP) Kecamatan Kaliwungu.
CBP merupakan lembaga semi otonom di bawah naungan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Sementara itu, selain salah satu kadernya menjadi korban penganiayaan, sekretariat IPNU-IPPNU Papringan tak luput dai sasaran pengrusakan oknum preman, sekitar sepekan lalu.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, sasaran pengrusakan antara lain meliputi genteng, mejo, bangku, dan sound aktif dengan kerugian ditaksir mencapai Rp. 5 juta. ‘’Kami sudah mendapatkan informasi terkait penganiayaan dan perusakan sekretariat IPNU Papringan. Kemarin kami juga sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk penyelesaian masalah ini,’’ terang Wahyu Saputro, Ketua IPNU Cabang Kudus.
Terkait adanya penganiayaan terhadap kader IPNU di Desa Papringan tersebut, pada Senin (4/6/2018) pagi ini, sekitar pukul 09.00 WIB, akan dilakukan mediasi di Balai Desa Papringan, untuk menyelesaikan permasalahan secara baik-baik atau kekeluargaan.
Wahyu menilai, penganiayaan dan pengrusakan sekretariat IPNU-IPPNU Desa Papringan yang dilakukan oknum prema itu, sebagai sebuah tindakan kriminal. ‘’Ini tamparan keras bagi kami kader IPNU di Kudus, karena selama ini dalam menjalankan organisasi tidak pernah mengganggu pihak lain, terlebih seorang preman. Kami menjalankan organisasi sesuai aturan pemerintah,’’ tegasnya.
Ia pun berharap, supaya aparat keamanan bisa melakukan pembinaan terhadap preman-preman yang meresahkan masyarakat. ‘’Kami berharap, preman-preman bisa kembali ke jalan yang baik. Untuk oknum preman penganiaya kader IPNU, semoga bisa menyadari kesalahannya dan menjalani kehidupannya di hari-hari mendatang di jalan yang benar, sehingga bermanfaat bagi masyarakat. Syukur nanti mau bergabung dan berjuang di Banser,’’ tuturnya. (gie, adb, ros)