
DEMAK, Suaranahdliyin.com – Ramai soal kritikan tak semestinya jadi perdebatan berkepanjangan. Asal kritik itu disampaikan sesuai etika dan memenuhi nilai-nilai empat pilar pasti aman. Hal itu disampaikan oleh Anggota MPR RI Drs. H. Fathan Subchi dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Masjid Baiturrahman, Desa Tugu, Sayung, Demak, Senin (08/02/21).
Menurut Fathan, kritik yang baik ialah yang didasarkan pada keilmuan yang mapan. Kritik yang baik juga tidak sekadar berisi ujaran, apalagi sampai bermuatan kebencian. Kritik selayaknya tidak memancing konflik dan perpecahan.
“Baik undang-undang maupun agama, sebenarnya sudah mengatur cara terbaik untuk berbicara serta menyampaikan aspirasi tanpa melukai yang lainnya,” kata Fathan.
Hanya saja, kata Fathan, terkadang sebagai manusia tidak bisa membendung emosi hingga muncul ke permukaan. Dari situ lah bibit-bibit intoleransi, anarkis dan rasis bisa tumbuh. Jika terjadi seperti itu, kita harus ingat nilai-nilai Pancasila. Mulai dari nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai pemusyawaratan serta nilai keadilan sosial.
“Kalau kita ingat dari salah satu nilai tersebut, minimal kita bisa menahan diri untuk tidak emosi. Karena ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa, atau ingat rasa kemanusiaan kita bila sedang di posisi orang lain, misalnya,” jelas Fathan.
Menurut Fathan, kritik juga bisa menjadi salah satu tanda bukti nasionalisme bila disampaikan secara baik dan terukur. Yaitu kritikan yang tidak mencederai nilai kebangsaan dan ideologi bernegara. Kritik, menurut Fathan, juga bagian dari sumbangsih pemikiran yang bisa dipertimbangkan untuk menentukan sebuah kebijakan.
“Prinsipnya mengkritik itu baik asal ada dasarnya dan tidak mencederai hak orang lain,” ujar dia. (rls/rid)