Open Recruitment, Santika FM Cari Penyiar dari Kader NU

0
1372
Open Recruitment Santika FM PCNU Temanggung

TEMANGGUNG, Suaranahdliyin.com – Radio Santika FM menggelar open recruitment penyiar radio untuk kader NU di lantai 2 gedung PCNU Temanggung, Jumat (01/02/19).

Kegiatan ini diadakan untuk membuka peluang para kader NU yang memiliki minat ketertarikan dan bakat dalam dunia publik speaking dan boradcasting untuk ikut berkontribusi positif di media milik PCNU Temanggung ini.

Ketua tim recruitment, Adi Bzta, menegaskan kepada calon pendaftar agar mengantongi surat rekomendasi Ada persyaratan khusus yang di berikan oleh panitia rekruitmen penyiar kepada para peserta, yakni rekomendasi dari lembaga atau banom NU.

“Boleh dari kampus STAINU Temanggung, IPNU, IPPNU, Fatayat, Ansor ataupun Banser,” kata Adi.

Adi menjelaskan, rekomendasi tersebut diperlukan untuk memperkuat komitmen kader untuk turut memajukan radio Santika FM. Rekomendasi itu juga sebagai penanda bahwa pendaftar merupakan kader asli Nahdlatul Ulama yang loyal. “Ketika sudah begitu kami tak khawatir salah pilih kader,” imbuhnya.

Peserta yang lolos seleksi, kata Adi, akan mengisi program Santika FM yang masih kosong. Harapannya keberadaan penyiar baru itu semakin mendongkrak eksistensi Santika FM.

Tak kurang dari 25 peserta tampak sangat antusias mengikuti audisi ini, mulai dari tahapan membuat naskah skrip siaran, take voice recording, dilanjut dengan interview.

Hasil audisi ini hanya akan mengambil 10 kader untuk kemudian diberi bekal tentang kepenyiaran. Sedangkan pengumuman akan diposting melalui sosial media. Peserta yang lolos juga akan dihubungi secara personal oleh tim via jaringan pribadi.

Faiz Syauqy, salah satu panitia audisi mengatakan, audisi ini merupakan langkah awal untuk mensinergikan kader dengan lembaga penyiaran sekaligus memberikan wadah bagi kader untuk belajar tentang dunia media.

“Dengan open recruitmen ini diharapkan akan muncul kader-kader yang tidak hanya matang di dunia organisasi, tapi juga bisa matang di dunia media. Karena ini adalah era digital, dimana kelompok yang tidak menguasai media pasti akan kalah dengan yang menguasai media”, papar Syauqy. (LPM GRIP/rid)

Comments