Mengaktivasi Gen Barokah

0
186
Ilustrasi: kegiatan di salah satu masjid di Kudus, suatu saat

KH Masjhud, di depan jama’ah, di atas mimbar, khatib salat jumat di Masjid Jami’ Roudlotul Jannah edisi Jumat Wage bulan Desember 24 menyampaikan materi tentang Barokah.

“Segala aktivitas yang dilakukan oleh seorang hamba yang beriman menyimpan keberkahannya masing-masing,” terang KH Masjhud dalam Bahasa Jawa alus.

Terlebih jika aktivitas tersebut berkaitan dengan hal-hal ubudiyah. Seperti salat, dzikir atau wirid, puasa, zakat serta amaliah lain yang diniatkan untuk ibadah kepada Allah Ta’ala.

Tak terkecuali pula, ibadah yang sifatnya muamalah. Asalkan itu dilandasi dengan iman dan taqwa yang kuat, sudah pasti akan membawa keberkahan yang nilainya tidak terhingga.

KH Masjhud kemudian mengutip QS. Al-A’raf : 96 yang berbunyi:

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

(Artinya: Sekiranya penduduk Negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan [para rasul dan ayat-ayat Kami]. Maka, Kami menyiksa mereka disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan).

Dengan nada baca dan gaya bicaranya yang khas, KH Masjhud kemudian menjelaskan perihal bagaimana caranya menggapai keberkahan sebagaimana dimaksud dalam ayat tersebut.

Setidaknya ada tiga hal kunci yang bisa ditempuh oleh seorang hamba dalam menggapai keberkahan. Pertama, bahwa penting bagi seorang hamba untuk menjaga iman dan takwa. Yakni dengan mengerjakan perintah-Nya serta menjauhi segala larangan Allah Ta’ala sebagaimana telah diajarkan oleh para Rasul dan ulama.

Landasan iman dan takwa ini merupakan syarat utama agar sebuah keberkahan itu muncul sebagai balasan atas perbuatan kita.

Saya kemudian merefleksikan dengan pemahaman ketika kita melakukan salat, dalam hati harus ada keyakinan bahwa salat itu merupakan perintah Allah untuk kebaikan kita.

Cara melatihnya bisa dengan logika sebaliknya: yakni kita juga harus yakin kalau tidak mengerjakan salat maka akan ada suatu hal rumit yang akan menimpa. (Ini tahapan orang awam)

Kedua, untuk menggapai sebuah keberkahan, kata KH Masjhud, yakni dengan menjaga hubungan baik antarsesama manusia (Hablumminannas). Sebuah keberkahan akan cepat muncul dan bisa kita rasakan manakala kita sebagai seorang hamba mampu menjaga hubungan baik dengan siapa saja.

Hal ini selaras dengan apa yang disebutkan oleh Nabi Muhammad dalam hadistnya. “Barangsiapa yang tidak bisa berterima kasih kepada sesama manusia, maka berarti ia tidak bisa disebut bersyukur kepada Allah Ta’ala” (HR. Muslim)

Ketika seseorang tidak dianggap rasa syukurnya oleh Allah Ta’ala, maka artinya tidak akan ditambah kenikmatannya. Untuk itu, menjaga hubungan baik kepada sesama manusia merupakan kunci yang penting untuk menggapai keberkahan.

Ketiga, dalam menggapai keberkahan kita bisa raih dengan cara patuh dan mendengarkan nasihat para ulama. Karena dari merekalah kita bisa tahu mana yang termasuk perintah dan larangan. Dari mereka pula kita bisa sadar perihal pentingnya menjaga lisan, perasaan dan hubungan antar sesama insan.

Semoga kita semua menjadi pribadi yang selalu beruntung dan bisa menjalankan apa yang telah dipaparkan dalam khutbah singkat kali ini. Sehingga kita semua akan mendapatkan keberkahan dari langit dan bumi untuk kebaikan hidup di dunia maupun akhirat kelak.

“Aamiin aamiin ya Rabbal ‘alamiin,” kata KH Masjhud menutup khutbahnya dilanjutkan doa. (farid/ ros, adb)

Comments