KH Maksum Al Hafidh: Lestarikan Budaya Santunan Anak Yatim

0
768
Peringatan 10 Muharram 1446 Hijriyah dan Santunan Anak Yatim di Dusun Suruhan

BOYOLALI,Suaranahdliyin.com – Pengasuh Pesantren Tahfidzul Quran Suruhan, Karangjati, Wonosegoro, Boyolali, KH Maksum Al Hafidh, menyampaikan, banyak jalan melakukan kebaikan kepada sesama. Di antaranya membiasakan menyantuni anak yatim di bulan Muharram.

“Kebiasaan menyantuni anak yatim perlu diteruskan baik di bulan Muharram maupun di kehidupan sehari-hari,” kata Kiai Maksum dalam pengajian bertajuk Peringatan 10 Muharram 1446 Hijriyah dan Santunan Anak Yatim di Dusun Suruhan, Selasa (15/7/2024) malam.

Kiai Maksum mengingatkan, mumpung masih hidup harus diisi dengan berbagai kebaikan untuk keluarga maupun tetangga. Apakah (belajar) dengan membantu, bersedekah, dan memuliakan orang tua.

“Usahakan sebanyak-banyaknya kebaikan sebagai bekal mati,” pesannya.

Disampaikan Kiai Maksum, ada orang yang tidak akan menemukan (merasakan) baunya surga, yakni orang yang medit (pelit), undat-undat (mengungkit-ungkit pemberian), umben-umben (minum-minuman keras/haram), dan wani wong tuwo (berani kepada orang tua).

Lebih lanjut dijelaskan, ketika Allah menginginkan hambanya menjadi mulia atau tinggi derajatnya maka akan dipahamkan tentang fikih, bertindak zuhud, bisa mengoreksi kekurangannya sendiri, dan menjalankan banyak kebaikan sebagai persiapan menghadap Yang Maha Kuasa.

Kepala Dusun Suruhan, Sugiyarto, mengapresiasi kerja sama panitia, donatur, dan semua warga yang guyub mengadakan acara yang baik ini.

“Kali ini dari 10 anak yatim, setiap anak disantuni Rp 1.684.000. Semoga sedikit membantu,” katanya. (land, sis/ ros, adb)

Comments