Ketika Habib Ja’far Al-Kaff Doakan Pencipta Lagu “Syukur”

0
2042
Habib Umar Muthahar dalam acara doa bersama memeringati 7 hari wafatnya Habib Ja’far Al Kaff

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Meski sudah lebih dari satu minggu wafatnya Habib Ja’far Al-Kaff Kudus masih menyisakan banyak kenangan indah. Salah satunya ketika Habib Ja’far Al-Kaff doakan pencipta lagu syukur dan 17 Agustus, Habib Husein Mutahar.

Cerita ini dikisahkan oleh Habib Umar Al-Muthohhar Semarang dalam acara doa 7 hari wafatnya Habib Ja’far bin Muhammad bin Hamid Al-Kaff Kudus. “Saya punya paman yang belakangan terkenal pencipta lagu syukur, 17 Agustus yaitu Husein Mutahar. Suatu hari Habib Ja’far tiba-tiba datang ke rumah paman saya menggunakan mobil Kepala Staf Angkatan Darat,” tutur Habib Umar dalam video yang disiarkan oleh Official Menara Kudus, Sabtu (09/01/21).

“Paman saya terheran, ada mobil angkatan darat tapi yang turun kok gondrong,” imbuh Habib Umar mengislustrasikan. Seketika itu pamannya tersebut langsung menelfon Habib Umar untuk menanyakan identitas Habib Ja’far. “’Ami Husein itu namanya Habib Ja’far, beliau terkenal begini, begini,” lanjut Habib Umar menceritakan identitas Habib Ja’far yang kemudian dihormati oleh Habib Husein.

Pada waktu itu, kata Habib Umar, Habib Ja’far hanya bilang kepada paman saya “’Ami Husein Sabar ya, nanti ada gantinya” secara berulang kali. Menurut cerita dari Habib Husein sendiri kata-kata itu diulang sebanyak 12 – 13 kali. “’Ami Husein sabar ya, nanti ada gantinya, berulang kali,” jelas Habib Umar.

Begitu Habib Ja’far pulang dari rumah Habib Husein Mutahar, sekitar pukul 18.30 WIB, tidak lama berselang, pukul 19.00 WIB rumah Habib Husein terbakar habis. Semua barang berharga habis terbakar, termasuk buku-buku peninggalan kakek Habib Umar, yaitu Habib Salim. Termasuk pula hadiah dan barang berharga dari duta besar dan lain-lain habis terbakar.

“Semua habis terbakar kecuali pakaian baju dan sarung yang dikenakan. Beliau hanya bisa termenung,” lanjut Habib Umar.

Kemudian datanglah tokoh-tokoh besar yang merupakan muridnya Habib Husein dari kalangan aktivis Pramuka, akademisi, rektor, hakim agung. “Mereka bilang, Pak Mutahar, tidak usah bingung, ini musibah, dan kita anak buah panjenengan, muridnya panjenengan akan tanggung jawab. Sampeyan ingin rumah yang seperti apa tinggal gambar kami yang akan menyelesaikan. Subhanallah,” kata Habib Umar.

Setelah itu, lanjut Habib Umar, menepati waktu subuh Habib Husein menelfon dan menceritakan kronologi dan kesaksiannya terhadap karomah doa yang dimiliki Habib Ja’far Al-Kaff. “Subhanallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar,” Habib Umar memuji.

Pada kesempatan itu, Habib Umar juga menceritakan kisah lain tentang Habib Ja’far Al-Kaff. Termasuk pula mengisahkan kronologi wafatnya Habib Ja’far yang berada dalam keadaan bersih dan suci lahir batin. Habib Umar juga bersaksi bahwa Habib Ja’far senantiasa mendo’akan umat ini, tidak hanya umat Indonesia, tapi juga umat dunia. (rid/adb, ros)

Comments