DEMAK, Suaranahdliyin.com – Warga Karanganyar Demak yang terdampak banjir sudah kembali ke rumahnya. Namun, mereka masih merasakan trauma banjir yang melanda di desa Karanganyar.
Seorang warga Nurush Shobah menuturkan hal itu kepada Suaranahdliyin.com usai acara penyerahan bantuan Al-Qur’an dari NU Kudus Peduli di Pondok Pesantren Fadlul Mujib Karanganyar. Kamis malam (4/4/2024).
Sebagaimana yang terjadi, banjir di Karanganyar mengalami dua kali akibat jebolnya tanggul Norowito. Waktu terjadi banjir, para warga mengungsi di tempat pengungsian di Kudus maupun ke rumah saudara yang tidak terdampak.
Lebih lanjut Nurush menuturkan warga Karanganyar Rt 01 Rw 02 masih mengkhawatirkan terjadinya banjir susulan. Para warga tetap siaga melihat proses penambakan tanggul yang belum selesai.
“Selama (pembangunan) tanggul belum rampung semua kami belum tenang. Kami tetap waspada,” ujarnya
Ditanya terkait lebaran, Nurush mengaku tidak ada kesiapan khusus menyambut idulfitri. Karena, warga Karanganyar masih disibukkan membersihkan rumah dan lingkungan yang terkena banjir.
“Tidak mikir lebaran, tidak ada persiapan untuk menyambut lebaran,”ujarnya.
Pasca banjir, ia mengharapkan ada pihak lain bisa membantu memulihkan psikis warga. “Karena warga masih terbayang suasana banjir yang begitu memilukan,” imbuh Nurush.
Ia menceritakan ketika speaker musala/masjid ada pengumuman orang meninggal dunia, baru terdengar suara Assalamu’alaikum hati warga berdetak dsn pikirannya banjir datang lagi.
“Baru ketika habis salam menyebut berita duka, hati warga bisa tenang. Bahkan mereka berucap alhamdulillah, bukan banjir, “tutur Nurush seraya berdoa banjir tidak terjadi lagi.
Sementara itu, bantuan yang diserahkan NU Kudus Peduli berupa 100 Al-Qur’an dan 50 kitab Fashalatan. Harapannya, bantuan kitab ini supaya bisa dimanfaatkan untuk kegiatan mengaji warga desa Karanganyar. (adb, gie/ros)