JEPARA,Suaranahdliyin.com – Setelah lebaran idul fitri 1440 H nanti, Jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCCNU) Jepara bakal terjun ke Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) di seluruh Kabupaten Jepara untuk penataan dan pembinaan Organisasi kepada MWCNU dan Ranting di wilayah masing-masing.
Hal tersebut ditegaskan ketua PCNU Jepara KH Hayatun Abdullah dalam kegiatan Buka Bersama PCNU Jepara dengan Forkopinda dan MWCNU se-Kabupaten Jepara di Gedung PCNU Jepara pada jumuah (17/05/2019).
“Karena saya melihat dan merasakan kepengurusan di tingkat Ranting baik NU, Muslimat, Fatayat, Ansor, IPNU dan IPPNU masih perlu penataan dan pembinaan organisasi,” katanya di hadapan pengurus MWCNU se-Kabupaten Jepara.
Lebih lanjut Pengasuh Pondok Pesantren Hadziqiyyah Nalumsari itu mengatakan, harapan kita tidak hanya NU dan banomya saja yang aktif, tapi juga lembaga-lembaga yang ada di NU bisa aktif dan giat di tingkatan bawah, seperti halnya NU Care – LAZISNU.
“Saya contohkan NU di Desa Bringin Batealit. Ranting tersebut dari NU, Muslimat, Fatayat, Ansor, IPNU, IPPNU dan lembaganya hidup semua. Hal ini ditunjukkan dengan aktifnya kegiatan di desa tersebut, dan juga koin Laziznu juga bisa memperoleh jutaan rupiah,” tegasnya.
Untuk itu, tambahnya, ke depan akan fokus untuk mengaktifkan dan menggiatkan lagi kepengurusan NU dan banomnya di tingkatan bawah. “Kita targetkan dalam lima bulan bisa selesai dalam penataan ranting-ranting di Kabupaten Jepara,” ujarnya.
Ia juga berpesan kepada seluruh pengurus MWCNU di Kabupaten Jepara untuk segera mengganti kepengurusan NU yang tidak jalan. “Bagi ranting yang tidak aktif bahkan SK nya sudah habis, mohon secepatnya diganti. Kemudian nanti kita akan tata lagi yang lebih baik,” pesannya.
Ia menambahkan, NU dan banomnya harus bersinergi satu sama lain. Jangan sampai NU dan Banomnya jalan sendiri-sendiri tanpa koordinasi. “NU berkewajiban untuk membina banomnya. NU harus terus koordinasi dan komunikasi satu sama lain, sehingga ketika ada masalah bisa segera diselesaikan,” tandasnya.(Wafa/adb)