Hari Santri Momentum Ingatkan Jihad Pertahankan NKRI

0
956
Apel Hari Santri di Kecamatan Kedung

JEPARA, Suaranahdliyin.com – Ribuan santri se Kecamatan Kedung Jepara melakukan apel Hari Santri pada Ahad (22/10) lalu. Bertempat di lapangan Kedung Sport Center apel sebagai pengingat dan meneladani momentum sejarah jihad fi sabilillah mempertahankan kemerdekaan NKRI dari serangan penjajah.

Kegiatan yang dimotori oleh Majlis Wakil Cabang (MWC) NU bersama Banom Fatayat, Muslimat, Ansor Banser, IPNU IPPNU dan segenap jajaran NU Kedung ini didukung para kiai, Forkopimcam, pengajar ponpes, lembaga pendidikan dan tokoh masyarakat.

Ketua MWCNU Kedung Muhammad Afif mengatakan hari santri sebagai pengingat kenangan tentang sosok tokoh-tokoh bangsa pada masa pasca kemerdekaan. Ini sebagai bentuk penghormatan sekaligus rasa syukur, pahlawan yang berjihad kala itu berhasil membawa kita ke masa tenteram sekarang. Mereka telah berjuang demi masa depan, melawan penjajah yang ingin mendapatkan kembali tanah air yang saat itu sudah menyatakan merdeka.

“Perlu kita syukuri dan kita doakan bersama para pejuang jihad fi sabilillah mempertahankan kemerdekaan dari pergerakan bangsa asing, sehingga kemerdekaan dapat dipertahankan” katanya.

Suasana haru dan hening melingkupi saat Kiai Hanif Bahri membacakan teks Resolusi Jihad. Resolusi itu antara lain menegaskan bahwa melawan penjajah itu wajib, fardu ‘ain, dan meninggal berperang melawan musuh itu hukumnya mati syahid.

“Memohon dengan sangat kepada Pemerintah Republik Indonesia supaya menentukan suatu sikap dan tindakan yang nyata serta sepadan terhadap usaha-usaha yang akan membahayakan Kemerdekaan dan agama dan negara Indonesia, terutama terhadap pihak Belanda dan kaki tangannya,” lanjut Hanif sembari membaca teks.

Para kiai dan tokoh masyarakat menghadiri apel Hari Santri

Hanif melantangkan dengan tegas kalimat “Supaya memerintahkan melanjutkan perjuangan bersifat “sabilillah” untuk tegaknya Negara Republik Indonesia Merdeka dan Agama Islam,” tuturnya. (ms/ ros, rid, adb)

Comments