KUDUS, Suaranahdliyin.com – SMA TBS Keramat Kudus menyelenggarakan Meet and Greet bareng Ning Khilma Anis, penulis novel best seller “Hati Suhita” dan “Wigati” di gedung SMA TBS Keramat Kudus, Sabtu (07/01/2023).
Meet and Greet bersama para pelajar dan santri putri tersebut dimaksudkan untuk mensosialisasikan program madrasah dalam pengembangan pendidikan pelajar putri di Kudus.
Diikuti sebanyak 250 peserta, para pelajar putri tampak antusias menyambut kehadiran dan bertatap muka secara langsung bersama Ning Khilma Anis. Di pertemuan tersebut, Ning Khilma pun membagikan kisah perjalanan hidupnya, dari santri, kuliah, hingga menjadi penulis seperti sekarang.
Tak hanya itu, Khilma juga memotivasi para pelajar yang hadir, mengajak mereka untuk tertarik di dunia literasi dan kepenulisan. Ia jug mengajak para peserta untuk berkarya, memulai untuk tekun menulis dan berjuang menggapai cita-cita.
Khilma mengimbau para pelajar dan generasi muda, khususnya putri, dalam istilah jawa, nglungsu-nglungsu waton kudu. Dijelaskan olehnya, dalam konteks literasi, sedikit-sedikit berusaha, yang penting berani.
“Lebih baik berkarya walau sedikit dan menyumbang di dunia literasi, daripada tenggelam dalam angan-angan yang banyak,” jelas Ning Khilma kepada audiens, Sabtu (07/01/2023).
Lebih lanjut, dia juga berpesan kepada para santri dan pelajar untuk mencari sosok yang diidolakan dan dijadikan sebagai figur. Hal tersebut, kata Khilma, dapat menjadi motivasi dan penyemangat supaya bisa menjadi sosok seperti yang diidolakan.
“Carilah idola yang bisa bimbing teman-teman di dunia menulis, melatih menulis novel, cerpen, atau tulisan lainnya. Satu saja,” pintanya.
Terpisah, Kepala SMA TBS Keramat Kudus, Arif Musta’in mengungkapkan tujuan diadakannya meet and greet bareng Ning Khilma Anis ini tidak lain sebagai wujud madrasah mengembangkan pendidikan putri di Kudus. Terlebih, Khilma Anis merupakan penulis dan sastrawan yang dibesarkan dari dunia pesantren.
“Dengan mendatangkan ning Khilma Anis, diharapkan bisa memotivasi dan menjadikannya sebagai teladan dalam dunia literasi, apalagi suami dari Ning Khilma juga alumni sini, saya kira ada beberapa kesinambungan dengan ning,” ungkapnya kepada awak media, Sabtu (07/1/2023).
Dengan kegiatan semacam ini, pihaknya juga berharap banyak penulis-penulis perempuan yang lahir dari dunia pesantren, seperti sosok Khilma Anis. Untuk itu, Arif juga telah memfasilitasi siswa siswinya melalui kegiatan penerbitan majalah, buletin, mading, hingga podcast dalam rangka mendorong gerakan literasi dan jurnalistik di sekolah.
“Memang fokus utama kami sementara adalah bergerak di jurnalistik dan literasi kepenulisan, selain itu ini juga bisa memantik masyarakat luar supaya melirik sekolah kami, mengingat momentum ppdb yang masih berlangsung,” jelasnya.
Terkait novel Khilma Anis berjudul “Hati Suhita” yang juga akan dialihmediakan menjadi film, Arif mengapresiasi dan mendukungnya. Adaptasi novel menjadi film tersebut bisa menjadi contoh kesuksesan Ning Khilma Anis dalam menggeluti kepenulisan sejak masih nyantri.
“Banyak penulis di pesantren yang tergerak karena ning hilma, ini memang kegiatanbyang bermanfaat bagi generasi muda, edukasi, dakwah digital, jurnalistik sudah menjadi segmen kami,” tandasnya.(sim/adb)