KUDUS,Suaranahdliyin.com – Keistimewaan Habib Ja’far sl-Kaff ada empat. Pertama, ia sosok Habib, kedua, seorang Wali, ketiga ada pendamping atau gurunya dsn keempat Ilmunya.
Hal tersebut disampaikan penulis buku Manaqib Habib Ja’far alKaff, Riqza Ahmad dalam acara bedah buku karyanya itu di Auditorium GOR IAIN Kudus, Jum’at (8/9/2023).
Menantu pengasuh pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus KH. Ulil Albab Arwani yang akrab disapa Gus Riqza itu bercerita bahwa Habib Ja’far merupakan keturunan Sunan Kudus.
“Dari Jalur Ibu, Habib Ja’far Alkaff masih keturunan Sayyid Ja’far Shodiq Sunan Kudus, ” katanya.
Kemudian yang kedua, Habib Ja’far adalah seorang Wali, Habib Ja’far mashur dikenal masyarakat sebagai seorang Wali.
“Ciri-ciri Wali adalah doanya yang makbul, Ridho apa yang menjadi ketetapan Allah, menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan Allah dan tidak tertarik dengan apa yang diperebutkan banyak orang,” tambahnya.
Ketiga, selalu dibimbing atau didampingi seorang Guru. Dalam tradisi Ulama, seorang wali pasti dibimbing seorang guru.
“Guru yang dimaksud di sini adalah syech Abdul Qodir Al jilani dan Nabi Khidir, dan Gurunya Habib Ja’far adalah Nabi Khidir,” terangnya.
Gus Riqza bercerita, waktu kecil Habib Ja’far pernah hilang, dan ayah beliau, Habib Muhammad mencarinya dimana-mana, tapi tak kunjung ketemu. kemudian ayah beliau didawuhi seorang kyai yang waskito. Beliau baru bersama Nabi khidir,” kata kyai tersbut kepada ayah Habib Ja’far. Selang beberapa tahun Habib Ja’far kembali pulang ke rumah.
“Rata-Rata orang yang kewaliannya dibimbing oleh Nabi Khidir itu Wali Majdzub, dan Habib Ja’far dibimbing langsung Nabi Khidir,” tambahnya.
Menurut Gus Riqza, suatu ketika Habib Ja’far pernah foto dengan Nabi khidir di suatu pantai di Jakarta. Tapi tidak ada yang tahu kalau yang foto bersama Habib Ja’far itu Nabi Khidir. Setelah pulang, kemudian Habib Ja’far cerita bahwa yang foto bersama tadi adalah Nabi Khidir.
Keistimewaan yang keempat, lanjut Gus Riqza, ilmunya Habib Ja’far itu diamalkannya sehari-hari.
“Jadi keseharian beliau ya itu ilmunya.Bisa dikatakan Ilmu yang amaliah,” tandasnya.
Bedah buku ini menjadi salah satu rangkaian acara Kudus Islamic Book Fair 2023 yang berlangsung mulai 8-13 September 2023. Ahad siang (10/9/2024) besok akan menghadirkan ketua PBNU H. Savic Ali sebagai pembicara acara Panggung kaum Muda bertema Pemuda dan spirit waliyul ilmi Sunan Kudus.(Wafa/adb, ros)