Berkah Ramadan dan Keutamaan Istikamah Membaca Ratib Al-Athos

0
1947

Oleh: Ahda Naila Farcha

Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam, yang dilaksanakan dengan sistem asrama, di mana para santri/ santriyah tinggal bersama dalam satu tempat dan dibawah bimibingan guru yang biasa disebut kiai.

Setiap pesantren memiliki tradisi yang berbeda-beda. Tradisi ialah sebuah kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang, atau bisa menjadi sebuah rutinan di setiap pondok pesantren.

Salah satu yang sering dibaca secara rutin, yaitu Ratib Al-Athos. Selain banyak diamalkan para santri/ santriyah pondok, di kampung-kampung juga sering ada majelis yang juga mengamalkannya.

Ratib Al-Athos merupakan kumpulan dari ayat-ayat al-Quran pilihan, dzikir-dzikir (aurad), dan juga doa yang disusun oleh Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Athos.

Banyak kemanfaatan dan keberkahan untuk menjaga keamanan diri sendiri maupun untuk orang di sekitar kita, bagi siapa yang mengamalkan Ratib Al-Athos ini.

Di Pondok Prisma Quranuna, Ratib Al-Athos dibaca rutin setiap Kamis malam Jum’at, yang dirangkai dengan pembacaan tahlil, surat Yasin dan juga khitabah (ceramah agama).

Rangkaian acara itu dilakukan oleh santriyah, yang pembagianya dilakukan setiap kamar, di bawah bimbingan atau arahan langsung pengasuh pondok.

Dan yang selalu ditunggu para santriyah, adalah usai acara, diakhiri dengan kepungan, menikmati hidangan yang telah disediakan.

Kepungan ialah tradisi cara makan pesantren dengan bersama-sama menggunakan satu nampan. Yang paling istimewa dengan kepungan ini, lauknya dimasak sendiri oleh santriyah.

Keberkahan nyata yang kami alami dari istikamah membaca Ratib Al-Athos setiap malam Jum’at, adalah mendapat ijazah langsung dari keturunan ke-11 dari Bani Al-Athos yakni Habib Abdullah Al-Athos pada malam ke-2 Ramadan lalu.

Momentum indah ketika diijazahi itu, merupakan pengalaman pertama yang saya alami.

Ketika habib berkata: “Saya Ijazahkan Ratibul Athas Ini Kepada santriyah Prisma Quranuna”, kemudian dijawab serentak oleh santriyah: “Qobiltu Ijazaha”.

Ya, keberkahan dari Ratib Al-Athos itu nyata, jika kita istikamah membacanya. Sebab, banyak sekali keberkahannya untuk kehidupan di masa sekarang, baik untuk menjaga diri sendiri dari bahaya, dipanjangkan umurnya, senantiasa dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan insyaallah husnul khatimah.

Tak hanya bermanfaat bagi diri sendiri. Namun fadlilah (keutamaan) istikamah membaca Ratib Al-Athos ini juga berdampak bagi orang-orang di sekitar kita, seperti menjaga rumah bagi siapa yang mengamalkannya dan 40 rumah-rumah di sekitarnya dari segala bahaya entah kebakaran, pencurian, menjaga dari sihir, dan dilapangkan rizkinya. Amin. (*)

Ahda Naila Farcha,

Penulis adalah santriyah Pesantren Literasi Prisma Quranuna dan Mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah IAIN Kudus.

Comments