
KUDUS,Suaranahdliyin.com – Innalillahi wainna ilaihi raajiuun, warga Nahdlatul Ulama Kecamatan Gebog Kudus berduka. Aktivis dan penggerak NU desa Kedungsari H. Rahmat Sudarwanto meninggal dunia Jum’at pagi (10/4/2020) sekitar pukul 10.30 WIB di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus.
Pada prosesi pemakaman Jum’at sore kemarin, para tokoh dan aktivis muda NU dan badan otonomnya, teman karib dan ratusan warga ikut takziyah memberikan penghormatan terakhir almarhum di rumah duka Dukuh Delok Kedungsari Gebog . Antara lain, Wakil Rais Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gebog KH. Noor Hadi, H. Muhtamad dan H. Noor Hadi (Anggota DPRD Kudus), Wahyu Setiadi (ketua PAC GP Ansor Gebog), ketua PC LP Ma’arif H. Ridlwan dan beberapa pengurus NU, Ansor-Banser maupun IPNU.
Dalam sambutan mewakili keluarga KH.Noor Hadi menyampaikan kesaksian bahwa sosok H. Sudarwanto merupakan tokoh pimpinan yang dekat dengan masyarakat. Sejak muda, almarhum sangat senang bermasyarakat termasuk berjuang mengembangkan Nahdlatul Ulama.
“Dulu bapak H. Darwanto pernah sebagai aktivis IPNU mulai ranting hingga pernah menjadi ketua PAC IPNU Gebog tahun 1992-1994 lalu Pengurus GP Ansor Gebog, wakil ketua PRNU Kedungsari, kepala TPQ Raudlatul Murattilin dan pimpinan Jamiyah Manaqib desa kedungsari,”sebut KH Noor hadi.
Almarhum, lanjut KH.Noor Hadi, juga mampu melengkapi rukun Islam-nya dengan telah menunaikan ibadah Haji bersama sang Istri tercinta Hj. Muallifah. “Dari sini, saya bersaksi sendiri bahwa Bapak Darwanto ini benar-benar orang baik dan semoga menghantarkannya menjadi khusnul khatimah,”tandasnya yang diamini ratusan pelayat.
Usai upacara pemberangkatan, para pelayat mensalati jenazah di musholla setempat bersama imam KH.Noor Hadi. Kemudian jenazah dimakamkan di tempat pemakaman Joho dan diakhiri pembacaan talqin oleh K.Ahmad Sulkan.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, almarhum sempat sakit dirawat beberapa hari di RSU Kudus. Almarhum meninggalkan seorang Istri dan 8 anak. (adb/ros).