Dirgahayu ke-75 RI
Santri Harus Bisa Jadi Cermin Baik Bagi Masyarakat

0
1273
Tirakatan dan Doa Bersama Santri Darul Ulum Kudus, Senin (17/08/2020)

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Generasi muda, khususnya santri kini harus menyadari adanya nikmat berupa kemerdekaan yang diberikan untuk seluruh rakyat Indonesia. Masyarakat harus sadar betul pencapaian ini bukanlah hal gratis yang diraih tanpa perjuangan.

Untuk itu, sebagai balasannya kemerdekaan haruslah diisi dengan hal positif sebagai wujud syukur kepada Allah dan terimakasih atas perjuangan para pahlawan dan ulama di Indonesia.

“Maka, santri harus bisa menjadi cermin baik bagi masyarakat, memberikan contoh positif dalam mengisi kemerdekaan pada tahun sekarang dan yang akan datang,” tutur Rif’an, Ketua Pengurus Pondok Pesantren Darul Ulum Ngembalrejo Kudus pada Malam Tirakatan dan Doa Bersama untuk Para Pejuang Kemerdekaan RI, Senin (17/08/2020).

Dikatakannya pula, sekarang ini kita tinggal menikmati hasil perjuangan para pendahulu. Salah satunya, para sesepuh pesantren berjuang melalui jalur pendidikan, beliau memajukan pesantren dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Kemudian mengobarkan semangat pembebasan dari penindasan dan kolonialisme untuk menata kehidupan yang lebih baik dan Makmur.

“Kesadaran ini harus ada dalam diri santri agar nanti ketika sudah terjun ke masyarakat bisa mengabdikan dirinya dengan baik, meneladani semangat para kiai yang begitu sabar dan tekut dalam merawat umat,” imbuhnya.

Dalam prakteknya, santri harus bisa beradaptasi dengan masyarakat dan selalu siap di segala kondisi, bahkan menjadi tempat curhatan masyarakat, menjadi tokoh panutan. Sehingga semua tingkah laku para ulama muda ini senantiasa dilihat, diamati dan ditaati karena antara ucapan dengan tindakan sesuai dengan ilmu yang disampaikan.

Mengamini hal tersebut, salah satu santriyah Darul Ulum, Madinatul Munawwaroh, mengatakan meskipun kelak tantangan semakin kompleks, santri harus ingat pada tugas utamanya berupa ngaji, ngabekti, dan ngabdi. Menurutnya, tiga tugas utama itu lah yang bisa membuka pintu keberkahan untuk meniti jalan kesuksesan di masa yang akan datang.

“Seberat apapun tantangan santri harus tetap mengaji, memiliki jiwa peduli dan mau mengamalkan ilmu yang di dapat untuk masyarakat, dengan begitu kita akan selamat,” ujar Madinatul Munawwaroh.

Sementara itu, lurah pondok, Fatihatul Inayah memimpin jalannya doa bersama untuk para pahlawan, kiai dan santri yang gugur dalam perjuangan meraih kemerdekaan. Khususnya untuk para pendiri dan masyayih pesantren diantaranya K. Zaenuri, H. M. Ma’ruf, dan sesepuh lainnya.

Selain diisi dengan tahlil serta do’a Bersama dan tumpengan, juga dimeriahkan adanya lomba orasi kemerdekaan. Para santri Darul Ulum Kudus itu mengemukakan ide dan gagasan terkait peran santri di masa depan dengan penuh semangat dan optimis. (Syakur/rid, adb)

Comments