KLATEN, Suaranahdliyin.com – Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (PP RMI) akan menyelenggarakan Forum Diskusi Millenial di Ponpes Al-Barokah, Samben Klaten pada 30 – 31 Maret ini.
Acara bertajuk “Merajut dan Mengkokohkan Nilai – nilai Kebangsaaan dan Keagamaan” tersebut, akan digelar selama dua hari, yang melibatkan ratusan santri dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
Pada kesempatan itu, para santri akan dibekali wawasan mengenai strategi, konsep dan cara membuat konten positif di dunia digital. ‘’Dengan begitu, diharapkan mereka akan dapat menciptakan komunitas santri yang berkemampuan sebagai influencer,’’ terang ketua panitia, Rohmat Eko Wahyudi.
Selanjutnya, santri diharapkan memiliki kesadaran, dan mampu berperan aktif dalam membuat materi atau konten digital yang nasionalis dan mengusung nilai – nilai toleransi dalam beragama dan berbangsa.
Selain itu, sebagai tindakan preventif sebagai upaya kontrol sosial melalui penamaan kesadaran pada santri untuk ikut serta berperan dalam menangkal dan melawan isu-isu negatif yang bermunculan di media sosial ataupun media digital.
“Sebagai ruang publik baru, media sosial menjadi sarana komunikasi dan sarana penyebaran pesan yang beragam, baik positif maupun negatif. Narasi kebaikan dan ujaran kebencian, ibarat rel ganda dalam perjalanan media sosial. Orang bisa mengirim pesan apapun, berkat teknologi itu. Maka santri – santri generasi millenial, perlu dilatih dan dikumpulkan dalam sebuah wadah komunitas influencer yang profesional dan konsisten,’’ paparnya.
Selain melatih santri dakwah di media digital, forum diskusi yang bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kantor Staf Khusus Presiden RI Bidang Keagamaan Dalam Negeri, ini akan membincang pentingnya menjaga persatuan melalui internalisasi nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan, hingga bagaimana membuat konten digital di era revolusi industri 4.0 ini.
Diskusi akan menghadirkan beberapa narasumber, antara lain Drs. Gun Gun Siswadi M.Si (Kementerian Komunikasi dan Informatika RI), KH. Abdul Ghofarrazin (Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan), Ulil Albab (Aswaja Center), dan Savic Ali (Direktur NU Online dan Founder islami.co). (zul/ adb, ros)