Ramadan adalah salah satu momen yang dirindukan oleh umat muslim di semua penjuru dunia. Bulan yang tidak sekadar berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam, namun waktu di mana umat Islam merenungkan, memperbaiki diri, dan menemukan kedamaian dalam perubahan diri.
Ramadan adalah perjalanan spiritual yang mendalam, di mana setiap individu memiliki kesempatan mengalami transformasi batiniah yang mendalam pula.
Di bulan yang istimewa ini, seluruh umat Islam berlomba-lomba berbuat kebaikan, beribadah, dan melakukan amalan-amalan yang mendatangkan pahala lainnya.
Tidak hanya meningkatkan kualitas ibadah dan memperbanyak beramal, melainkan masing-masing berlomba untuk meningkatkan kualitas diri, dengan menggali kemampuan atau potensi yang dimiliki.
Selain itu, oleh banyak umat Islam, momentum Ramadan juga dinilai sebagai momentum yang tepat untuk merenung (berkontemplasi/ muhasabah), menjernihkan pikiran dan menyucikan jiwa.
Hal lainnya, yakni ini sebagai bulan Istimewa yang di dalamnya terdapat malam yang lebih mulia dari 1000 bulan, yakni laitul qadar. Juga terdapat satu malam yang merupakan momentum diturunkannya wahyu (al Quran) pertama kali; nuzulul quran.
Dan yang tak kalah penting, momentum Ramadan ini juga mengajarkan kepada semua umat Islam tentang pentingnya keseimbangan dalam hidup.
Itu terimplementasi dalam aktivitas harian meliputi ibadah, melakukan pekerjaan hingga istirahat, sehingga terbangun harmoni kehidupan. Yang pada akhirnya, berdampak pada nilai spiritual di satu sisi, dan meningkatkan produktivitas serta kualitas hidup di sisi yang lain. Wallahu a’lam. (*)
Ade Ayu Ramadhani, adalah mahasiswa Tadris Bahasa Inggris IAIN Kudus.