KUDUS, Suaranahdliyin.com – Pada masa hayatnya, mendiang Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH.M. Sahal Mahfudz selalu memandang penting peraturan organisasi. Saat istrinya Nyai Nafisah Sahal mau memimpin PW Muslimat NU Jawa Tengah Kiai Sahal memberi pesan untuk mendalami dan memahami Aturan Dasar/Aturan Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
Menurut catatan Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al-Badi’iyyah (PESILBA) Yayasan Maslakul Huda, Kajen Pati, Tutik Nurul Janah dalam bukunya “Kiai Sahal & Nyai Nafisah, Beriringan, Saling Mendukung dan Saling Menguatkan” menyebutkan Kiai Sahal berpesan ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam memimpin sebuah organisasi.
Pertama, terang Tutik Nurul Janah, seorang pemimpin hendaknya mempelajari aturan organisasi. Hal ini dilakukan, menurut Kiai Sahal, agar organisasi dijalankan dengan baik sesuai aturan atas kesepakatan bersama.
“Sebab, organisasi bukanlah tentang kehendak perseorangan, melainkan kehendak banyak orang,”tulis istri Gus H. Abdul Ghofurrozin (putra KH. Sahal Mahfudz).
Pesan kedua Kiai Sahal, jika hendak memutuskan sesuatu terkait organisasi, janganlah diputuskan sendiri. “Namun harus dimintakan pendapat pengurus yang lain, sehingga keputusan yang bersifat subyektif dapat diminimalisir,”ungkapnya.
Pesan ketiga, seorang Ketua hendaklah tidak memegang keuangan organisasi
“Sebab, keuangan seharusnya ditangani oleh bendahara dengan pengawasan dari ketua,”tutur Tutik mengutip dawuh Kiai Sahal.
Dari ketiga pesan Kiai Sahal itu, lanjut Tutik, semestinya menjadi panduan dasar bagi seorang pemimpin dalam menjalankan roda organisasi.
“Dengan begitu, maka organisasi akan lebih bermanfaat untuk khalayak,”tandas Tutik mengakhiri tulisan dalam buku yang terbit tahun 2023 itu.(Qomarul Adib/ros)
