KUDUS, Suaranahdliyin.com – Ziarah Sunan Muria merupakan agenda wajib PAC Ansor Dawe dalam rangkaian kegiatan menjelang konferensi. Agak berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini para kader Ansor Dawe akan diajak menyusuri jalur asli yang konon dilewati oleh Sunan Muria ketika berdakwah.
Yaitu melewati arah Bukit Puteran di Dukuh Pandak Desa Colo. Lalu naik ke atas (area makam) berjalan kaki sekira 15-20 menit perjalanan. Kondisi jalanan masih setapak, melewati semak-semak karena memang sudah jarang dilalui orang.
Ketua PAC Ansor Dawe, Khoerur Rozikin, mengatakan, agenda itu akan dilaksanakan pada Kamis malam (27/06/24). Ziarah tracking itu juga sekaligus menjadi sarana napak tilas. Bagaimana jalur yang ditempuh Sunan Muria ketika berdakwah menyebarkan Islam di Kabupaten Kudus dan sekitarnya.
“Kita akan tahu bagaimana lika-liku jalurnya dan terjalnya medan yang ditempuh Sunan Muria dulu ketika berdakwah, naik turun gunung,” kata Rozikin dalam acara Pra Konferensi di Gedung MWC NU Dawe, Senin (24/06/24).
Jalan itu, imbuh Rozikin, merupakan jalur tracking asli yang dilalui oleh Sunan Muria berdasarkan pada cerita rakyat setempat. Jadi, jalur yang sekarang itu merupakan jalur baru yang dibangun pada masa kolonialisme dan pasca Kemerdekaan RI.
Sementara itu, Kepala Satkoryon Banser Dawe, Komandan Moh. Ali Nuhin, menginstruksikan kepada seluruh kader Ansor dan Banser untuk mengikuti tracking napak tilas tersebut. Menurutnya, kader Ansor-Banser Dawe sudah selayaknya memiliki tekad untuk napak tilas perjuangan Sunan Muria.
“Karena bagaimanapun beliau adalah leluhur kita bersama dan suri teladan sentral bagi masyarakat Kudus dan sekitarnya bahkan Nusantara,” tegasnya. (rid/adb)