Merawat Tradisi Melalui Literasi

0
994

Oleh : Faizah Rahma Siregar

Merawat tradisi melalui literasi pasti masih banyak masyarakat yang tidak paham dengan kalimat tersebut. Jadi sebenarnya apa itu merawat tradisi melalui literasi?

Merawat tradisi melalui literasi merupakan merawat tradisi tersebut melalui literasi agar tradisi tersebut tetap melekat dan tidak hilang dari masyarakat. Literasi sendiri merupakan satu kemampuan atau kualitas di dalam diri seseorang dimana didalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis, serta mengenali dan memahami ide atau pendapat secara visual. Literasi dapt diwujudkan sebagai risensi buku, cerpen atau novel.

Jadi merawat tradisi melalui literasi dapat di gambarkan bahwa mengembangkan, mempelajari dan memahami tradisi dapat melalui literasi dengan membaca banyak buku, cerpen maupun novel yang berisi tentang tradisi, salah satunya novel “Pajak Kepala”

Jadi kita yang masih milenial yang gemar membaca novel atau buku-buku maupun cerpen kita dapat mencari buku yang berisi tentang tradisi agar kita lebih paham tentang suatu tradisi tersebut. Sebaliknya juga, jika gemar membuat novel atau cerpen maka dapat membuat sebuah novel atau cerpen yang berisi tentang pemahaman sebuah tradisi. Dengan cata tersebut, juga dapat mengembangkan dan mempertahankan sebuah tradisi, sehingga tradisi tersebut dapat tersebar dan dapat dipelajari oleh generasi penerus.

Begitulah orang zaman dahulu mengembangkan tradisi, hanya saja dulu tidak ada internet atau pabrik novel atau cerpen seperti zaman sekarang. Zaman dahulu masih sangat tradisional bisa juga disebut kuno, jadi mereka menuliskan tradisi tersebut melalui media tanaman yang disebut daun lontar. Di daun lontar tersebut dapat menulis sebuah cerita atau tentang tradisi. Makanya tradisi zaman dahulu dapat sampai hingga zaman sekarang. Hanya saja, setiap perkembangan zaman media penulisannya berubah-ubah. Seperti zaman sekarang sudah berkembang maka media tulisnya pun berbeda dari zaman dahulu, sekarang dari mana saja kita dapat menyebarkan tradisi-tradisi tersebut melalui medsos, novel online atau offline dan lain lain.

Maka dari itu mari gunakan media yang tersedia sekarang sebagai alat penyebaran tradisi-tradisi agar tradisi tersebut tidak hilang dari kalangan masyarakat dan tetap dapat dipelajari oleh generasi penerus.(*)

Faizah Rahma Siregar

Penulis adalah pelajar kelas VIII SMP SW Muallimin NU Pandan. Ia masih berusia 14 tahun. Alamat sekolah Jl Padangsidimpuan km. 8,2 Sibuluan Indah kec. pandan Tapanuli Tengah provinsi Sumatera Utara.

CATATAN :  Artikel ini dipublikasikan untuk kepentingan lomba, sehingga tidak dilakukan proses editing oleh pihak redaksi.

Comments