Mengenal H. Asyrofi, Ketua PCNU Kudus 2019 – 2024

0
3638
Ketua PCNU Kudus periode 2019 – 2024, H. Asyrofi (dua dari kanan) foto bersama beberapa kader NU di depan Stan Suara Nahdliyin pada Konfercab, beberapa waktu lalu.

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Pada 3 Maret lalu, H. Asyrofi, terpilih secara resmi menjadi Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kudus, melalui Konferensi Cabang (Konfercab) NU yang digelar di SMK NU Ma’arif Kudus.

Siapa H. Asyrofi? Barangkali, banyak warga Nahdliyin di Kota Kretek ini yang belum mengenalnya. Namun sebenarnya, bagi publik Kabupaten Kudus, khususnya warga NU, sosok Ketua PCNU Kudus yang baru tersebut, tidaklah asing.

Sebelum menjabat Ketua PCNU Kabupaten Kudus, dirinya adalah Ketua Lakpesdam NU Kudus. Dan sejak remaja, Asyrofi sudah bergelut dengan organisasi yang merupakan Badan Otonom (Banom) NU.

Sosok yang lahir pada 10 Juni 1965 ini, antara lain pernah menjabat Ketua IPNU Cabang Kudus, Ketua GP. Ansor Kudus, Wakil Ketua IPNU Jawa Tengah, dan pengurus GP. Ansor Jawa Tengah. Selain itu, semasa mahasiswa di IAIN Walisongo, juga pernah menjabat Ketua Senat Mahasiswa.

Di panggung politik, nama suami Hablul Afwah ini juga cukup dikenal. Sebab, ia pernah tercatat sebagai Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kudus (1999 – 2004) dan menjabat Ketua DPRD Kabupaten Kudus (2004 – 2009).

Ada hal  menarik yang banyak orang di Kabupaten Kudus ini barangkali tidak mengetahui, bahwa di baliknya ada peran sosok yang memiliki pandangan bahwa hidup harus bermanfaat bagi orang lain.

Dalam buku ‘’Memori DPRD Kabupaten Kudus Periode 2004 – 2009’’ yang diterbitkan Sekretariat DPRD Kudus, disebutkan bahwa dua nama jalan di sekitar kawasan Menara Kudus, yakni Jalan KH. Arwani Amin dan Jalan KH. Turaikhan Adjhuri, adalah salah satu usulannya bersama kawan – kawannya di DPRD kepada Bupati, yang waktu itu dijabat H. M. Tamzil.

Usulan lain yang kini telah terealisasi, yakni membuat jembatan Kaligelis di dekat Pondk Thariqah Kwanaran. ‘’Tujuan mengusulkan pembuatan jembatan Kaligelis, waktu itu, adalah agar masyarakat yang mengaji thariqah, tidak terjebak kemacetan,’’ katanya sebagaimana tertulis dalam buku tersebut.

Selain kiprah dalam bidang politik, kiprah sosialnya tak perlu diragukan, terlebih sejak usia remaja H. Asyrofi telah berkecimpung dalam organisasi di bawah NU, dan hingga kini, dirinya juga mengajar di madrasah yang berada di bawah naungan LP. Ma’arif NU Kudus. (Eros, Farid, Mail, Salam, Igus/ Masluh, Adib)

Comments