KUDUS, Suaranahdliyin.com – Ramai obrolan soal Pilkada, Keluarga Kudus Yogyakarta (KKY) mengadakan dialog interaktif bersama calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Kudus 2018 di Hotel @Hom, Sabtu (10/02/18).
Hadir dalam dialog tersebut pasangan calon (paslon) yakni Akhwan – Hadi Sucipto Hartoyo – Junaidi serta M. Tamzil. Dari akademisi, nampak hadir Nur Said dan Moh. Rosyid (STAIN Kudus) juga Agus Hendratno (UGM).
“Membangun Kudus ke depan, mesti dilakukan tanpa meninggalkan situs-situs berharga yang telah ada sejak dahulu,” ujar Akhwan.
Akhwan mengaku, telah memiliki tujuh program utama yang dinamai “saptagayuh”, sebagai pijakan untuk mewujudkan Kudus yang sejahtera.
Tamzil pada kesempatan itu lebih menyoroti persoalan pembangunan yang kurang merata. Menurutnya, modernitas yang kini tengah berlangsung harus diimbangi dengan moral dan agama yang kuat.
“Masyarakat Kudus itu punya kriteria Cerdas, Modern dan Agamis. Maka pembangunan kita harus menyentuh itu semua agar (masyarakat) sejahtera,” tuturnya.
Ia menambahkan, pemerintah harus hadir mengatasi segala persoalan. Masyarakat adalah “ndoro” (tuan) yang harus dilayani dengan baik. “Paradigma bahwa Bupati adalah pemimpin hendaknya mulai diubah. Karena sebenarnya kita ini adalah calon pelayan,” lanjutnya.
Hartoyo, mengurai permasalahan pembangunan saat ini, yang dinilainya masih berkutat pada ketergantungan dana. Artinya masyarakat sekarang ini lebih suka meminta daripada mencoba membangun dan mandiri.
“Apalagi kalau musim pilkada seperti ini. Orang suka minta dana ke sana kemari,” kelakarnya. (rid, lam/ adb, ros)