KH. Muhammad Syatibi, Singa Podium Sejati (2)

0
1713
KH.Muhammad Syatibi (Alm) (Foto: dok)

KEBUMEN,Suaranahdliyin.com –  KH. Muhammad Syatibi termasuk sosok kyai yang sederhana, tegas, dan berwibawa. Pendiri Pondok Pesantren Al-Hidayah Kebumen ini tersohor dengan keberanian dan kemahirannya dalam berpidato. Hal itu tampak ketikas masih muda, KH Syatibi seing mendapatkan undangan untuk mengisi pengajian (mubaligh).

Tidak peduli siapa pendengar dan penyimaknya, Kiai Syatibi tidak ragu maupun gamang dalam berpidato. Dari situ, Ia mendapat julukan “Singa Podium”. Ia juga terkenal dengan pembacaan manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jailani, yakni Kitab Nurul Burhan.

BACA JUGA: Kisah KH. Muhammad Syatibi, Ulama Kharismatik Asal Kebumen (1)

Tepat terjadinya peristiwa komando jihad, pada tahun 1980 M, beliau dituduh terlibat peristiwa tersebut sehingga beliau dibawa dan ditahan di rumah tahanan Semarang. Saat di rumah tahanan,, beliau teringat dawuh dari gurunya, yakni KH. Ma’shum,, yang berpesan: “Jika ingin menjadi mubaligh cukup sepuluh tahun saja”. Ternyata waktu itu tepat sepuluh tahun lebih satu minggu, beliau menjadi mubaligh.

Sejak itu, beliau tidak lagi berkenan menghadiri undangan untuk mengisi pengajihan lagi. Kegiatan beliau difokuskan untuk meneruskan pembangunan pondok pesantren yang beliau asuh dengan lika-likunya. Perlu diketahui, peletakan batu pertama pembangunan pondok pesantren blok putra oleh KH. Ali Ma’shum Krapyak, pada tahun 1985 M.

KH. Syatibi Wafat

Saat nyantri, beliau pernah aktif menjadi Ansor dalam PGA di Lasem. Selain itu, beliau jugs pernah aktif menjadi Ketua RMI NU sekitar tahun 1980 pada zaman Bupati Kebumen, Amin Soedibjo.

Pada tahun 2002, beliau mengalami sakit dan sempat dirawat di RS Sardjito. Hingga akhirnya, tepat pada Ahad 4 Agustus 2002 M (24 Jumadil Awal 1423 H) waktu subuh, KH Syatibi menghadap Sang Ilahi.

KH. Muhamad Syatibi menikah tiga kali. Pertama dengan Ny. Ma’muroh dikaruniai tiga putra-putri, kemudian menikah dengan Ny. Rohimah dikaruniai enam putra-putri dan terakhir menikah dengan Ny. Rohiyah memiliki enam anak.

Saat ini perjuangan KHM.Syatibi diteruskan putra kedua, Agus Hakim Musyafa.(Habis-Dari penuturan Gus Hakim Putranya KH Syatibi/Fatkhurrahman/adb)

Comments